KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan kekayaan alamnya  di sektor pariwisata baik yang berada di permukaan tanah, laut hingga perut bumi terus mendorong investor untuk menanamkan modalnya.

Melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 310 Tahun 2022, Pemprov Sultra menetapkan tujuh destinasi pariwisata prioritas Provinsi Sulawesi Tenggara penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi.

Ketujuh destinasi pariwisata prioritas tersebut yang juga disebut sebagai ‘Seven Wonders’ itu yakni: Koridor Wisata Teluk Kendari-Toronipa-Labengki; Benteng Keraton Wolio-Lambusango; Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai; Pulau Padamarang; Kawasan Karts Pulau Muna; Kawasan Karts Matarombeo; dan Kawasan Mangrove Buton Utara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sultra, Belli Tombili mengatakan saat ini pihaknya mendorong tujuh kawasan wisata prioritas agar menarik untuk dikunjungi. Tujuh tujuh destinasi tersebut dibuat setara dengan level Wakatobi agar pengunjung dapat memiliki pilihan objek wisata yang lebih banyak ketika berkunjung ke wilayah Sulawesi Tenggara.

“Sehingga Disparekraf Sultra pada tahun 2023 ini menargetkan kunjungan wisatawan nusantara ke Sultra bisa mencapai 6,6 juta orang,” kata Belli dalam keterangannya.

Dikatakannya, keragaman daya tarik wisata alam dan budaya di Sultra setidaknya ada sekitar 200 pantai, 200 spot dive, 100 air terjun, 100 benteng, 100 cave dive, dan 100 desa wisata.

“Dengan dukungan dari keragaman daya tarik wisata tersebut, maka Sultra mempunyai potensi besar di sektor pariwisata,” jelasnya lagi.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi saat menyampiakan sambutan dalam pembukaan Sultra UMKM Expo 2023 di pelataran Ex MTQ Kendari, Rabu (8/3/2023)/dok. HaloSultra.com.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi mengatakan, penumbuhan kawasan strategis di Sulawesi Tenggara menjadi salah satu kebijakan bagi Pemprov Sultra untuk mendorong persebaran penanawan modal di Sultra.

Baca Juga:  Evolusi Brand Legendaris SIMPATI di Momen 30 Tahun Telkomsel

Dikatakannya, pengembangan sentra-sentra ekonomi baru melalui pengembangan sektor-sektor strategis ini disesuaikan dengan daya dukung lingkungan dan potensi unggulan daerah yang dimiliki.

“Untuk tercapainya kebijakan ini, Pemprov Sultra menyediakan dan memberikan fasilitas kemudahan bagi para pengusaha,” jelas Parinringi.

“Sehingga ini akan menimbulkan gairah bagi pelaku usaha untuk berinvestasi dan juga terus berinvestasi di Sultra,” imbuhnya.

Diketahui penumbuh kembangan kawasan strategis ini tertuang dalam Rencana Umum Penanaman Modal Pemprov Sultra yang di tetapkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Sulawesi Tenggara Nomor 19 Tahun 2012.

Dengan besarnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sultra, Parinringi menyebutkan, pihaknya juga terus mendorong inovasi dan investasi di lini penyelenggaraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lintas sektor baik itu pertambangan, industri, perikanan, perkebunan, pertanian maupun pariwisata sehingga menjadikan Sulawei Tenggara sebagai 20 daerah investasi potensial di Indonesia.

“Apa lagi kita lihat Sultra, 4 sampai 5 tahun terakhir ini bukanlah lagi menjadi daerah persinggahan tetapi menjadi daerah tujuan,” kata Parinringi.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyebutkan, pemerintah daerah mengharapkan kehadiran investor namun setiap saat juga membuka ruang bagi pelaku usaha lokal untuk ambil bagian dalam membangun pariwisata daerah di Sultra.

“Kalau ada putra-putri lokal Sultra yang serius berinvestasi di sektor pariwisata kami pasti tidak mungkin mengutamakan pengusaha luar daerah. Silahkan mengajukan gagasan ke pemerintah daerah dijamin diprioritaskan,” kata Ali Mazi dikutip dari laman Dispar Sultra.

Baca Juga:  Rincian Upah Minimum 17 Kabupaten/Kota di Sultra Tahun 2025

Pemerintah Sultra merencanakan pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung untuk menggenjot sektor pariwisata bertaraf internasional.

“Potensi wisata sejarah, wisata maritim, budaya dan wisata alam yang melimpah harus dibangun secara terintegrasi sehingga wisatawan yang berkunjung terus meningkat bukan sebaliknya kapok,” kata Ali Mazi.

Infrastruktur prioritas adalah pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara untuk memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata.

“Peningkatan bandara internasional sehingga memberi kenyamanan bagi pelancong. Bandara penting sebagai jaminan transportasi dan kenyamanan,” katanya.

“Daerah ini kaya akan potensi pariwisata. Harapannya dapat memberi dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat sekitar daerah wisata,” tegas Ali Mazi.

Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara dalam peluncuran Kalender Event Pariwisata Sultra 2023, Minggu (5/3/2023) malam/Erik Lerihardika, HaloSultra.com

Hal tersebut kemudian menjadi fokus Pemprov Sultra untuk terus membuat program-program prioritas pengembangan kepariwisataan di Sultra meliputi peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) pariwisata dengan memberikan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM industri dan masyarakat.

Kemudian peningkatan infrastruktur pendukung baik berupa fasilitas umum kepariwisataan dan pemberian kemudahan berinvestasi di sektor pariwisata, semisal pelayanan perizinan, meningkatkan daya saing kawasan, kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Dan selanjutnya, pemberdayaan masyarakat berupa desa wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pengembangan UMKM kreatif, serta program pariwisata digital seperti promosi potensi pariwisata melalui website, sosial media, marketplace, dan kalender event.

Program-program tersebut sebagai bagian dari dukungan terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra dalam kerangka penciptaan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. [Rls/Adv]