KENDARI – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengadakan Sosialisasi Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) Talk 2024 di Kota Kendari, pada Kamis (22/8/2024).

Sosialisasi ini dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting dan dibuka oleh Merlin Yuliana selaku Analis Informasi Bidang Kesehatan, yang mewakili Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Dalam kegiatan itu juga turut dihadiri Kepala Dinas Kominfo Sultra Ridwan Badallah, Kepala Dinas Kominfo Kota Kendari serta narasumber Dokter Influence Gia Pratamadan Content Creator Josh Hartwich.

Dalam sambutannya, Kadis Kominfo Sultra menyampaikan ucapan terima kasih atas dipilihnya Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari, sebagai lokasi sosialisasi terkait stunting dalam rangkaian Genbest Talk 2024. Ia menekankan bahwa pemilihan ini sangat tepat mengingat tingginya angka stunting di Sulawesi Tenggara, yang menurut data WHO berada pada kisaran 30 persen.

“Stunting di Sulawesi Tenggara sangat penting untuk ditangani, karena tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak-anak, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan mereka. WHO telah mengklasifikasikan stunting sebagai masalah serius jika prevalensinya mencapai 20% di suatu wilayah,” jelasnya, seperti dikutip dari laman PPID Utama Sultra.

“Saat ini, berdasarkan data tahun 2021, angka stunting di Indonesia adalah 24,4%, artinya ada 4,4 persen diatas angka yang ditetapkan oleh WHO,” sambung Kadis Kominfo Sultra.

Selain itu, dia juga menyoroti bahwa Sulawesi Tenggara mencatatkan peningkatan kasus stunting dari 27,7% pada tahun 2022 menjadi 30% pada tahun 2023. Beberapa wilayah seperti Busel (37,1), Buton (37,2), Konut (31,8%), Kolut (31,8%), Konsel (33,6%), Bau-Bau (29,7%), Butur (35.3%), Kolaka (31.2%), Konawe (28,3%), Wakatobi (29.9%), dan Koltim (23.7) menunjukkan angka stunting yang cukup tinggi. Namun, Kota Kendari menjadi satu-satunya wilayah yang berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 19,5% sebelumnya 24%.

“Saya menyambut baik pelaksanaan sosialisasi Genbest Talk di Kota Kendari dengan harapan para peserta mampu mengadopsi, mengadaptasi, serta mensosialisasikan informasi ini melalui pesan berantai, media sosial, dan lingkungan sekitar. Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan di masa yang akan datang demi kemajuan Provinsi Sulawesi Tenggara,” harapnya.

Sementara itu, Merlin menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman serius bagi masa depan anak-anak dan generasi penerus bangsa. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara mencapai 30%, menempatkan provinsi ini di urutan ke-6 tertinggi di Indonesia. Di Kota Kendari, angka prevalensi stunting mencapai 25,7%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di 21,5%. “Data ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa tindakan nyata harus segera dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Merlin.

Merlin juga menjelaskan pentingnya peran Kominfo dalam menangani isu stunting melalui penyebaran informasi yang benar kepada masyarakat. Berdasarkan SKI, pemahaman masyarakat tentang stunting yang benar masih berada di angka 69%.
“Ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki tugas besar untuk mengkomunikasikan informasi yang tepat tentang stunting. Oleh karena itu, kami hadir di Kota Kendari bersama narasumber yang berkompeten untuk memberikan edukasi lebih lanjut,” tambahnya.

Analis Informasi Bidang Kesehatan, Merlin menekankan bahwa melalui sosial Analis Informasi Bidang Kesehatan, peserta diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga asupan gizi yang seimbang, mengedukasi sejak dini mengenai pola asuh yang baik, serta menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.

“Ingatlah, stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, cegah stunting sejak dini untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang stunting, peserta dan masyarakat Kota Kendari dapat mengakses media sosial @GENBESTID di Instagram, YouTube, TikTok, dan Twitter. Akun tersebut menyediakan informasi lengkap dan menarik mengenai stunting melalui kampanye ‘Generasi Bersih dan Sehat’.

**