Tekan Angka Stunting, Bupati Konsel Akan Terapkan Sistem Bapak Angkat
KONAWE SELATAN – Pasca lauching Dapur Sehat Hadapi Stunting belum lama ini, kini Bupati Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga akan menerapkan sistem Bapak Angkat sebagai aksi serius dan komitmen untuk percepatan penanganan masalah stunting.
Hal tersebut disampaikan Bupati Konsel, Surunuddin Dangga, saat membuka rembuk stunting di salah satu hotel di Kendari, Rabu (13/7/2022).
Kata Bupati, Bapak Angkat untuk kelurga sunting akan segera menjadi aksi pasca dilakukan pemetaan dan pendataan potensi dan jumlah stunting di wilayah.
Dijelaskan, Konsel masih berada pada potensi angka stunting nasional yang lumayan banyak yakni 2.763 jiwa, dan jumlah keluarga yang berisiko stunting sebanyak 32.902 kepala keluarg, sehingga peran para OPD nantinya harus siap menjadi Bapak Angkat.
“Saya sangat serius untuk masalah ini, saya akan bagi semua OPD, yang tergabung dalam Forkopimda untuk mengambil peran sebagai bapak angkat keluarga stunting se- Kabupaten Konsel,” terang Bupati Surunuddin dikutip dari Prokompim Pemda Konsel.
Bupati juga mengungkapkan pihak Bulog Divre Sultra sudah menyiapkan logistik yang cukup untuk mengatasi masalah stunting sehingga pemetaan serta peran dan fungsi semua elemen harus saling mendukung.
“Didaerah kita, masih kita dapatkan keluarga yang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup namun karena kurang pemahaman pada masalah stunting mengakibatkan berpotensi terjadi stunting bahkan, sudah terkena stunting,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata Bupati, hal yang terpenting adalah data Kementerian Agama (Kemenag) Konsel saat ini adalah terjadinya pernikahan dalam setiap tahunnya mencapai 2.000 pasang suami istri
Kondisi tersebut harus menjadi perhatian khusus dalam upaya pencegahan stunting sebelum kehamilan dan seribu hari pasca kelahiran.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah OPD, unsur Forkopimda Kepala Desa dan Lurah se- Kabupaten Konsel.
Bupati dua periode itu juga menjelaskan, pencegahan Stunting harus dimulai dari lingkup keluraga baik dengan pendekatan Ekonomi maupun sosial serta pemanfaatan lahan tidur untuk kekuatan pangan Keluarga di masing – masing desa.
Tinggalkan Balasan