Panggung Demokrasi Unidayan, Upaya KPU Sultra Tingkatkan Partisipasi Mahasiswa di Pilkada 2024
KENDARI – KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Panggung Demokrasi di Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan), Kota Baubau, Kamis (19/9/2024) pagi.
Mengusung tema “Peran dan Partisipasi Mahasiswa menuju Pilkada Serentak 2024”, kegiatan ini dihadiri langsung Ketua KPU Sultra, Asril; Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Parmas dan Sumber Daya Manusia KPU Sultra, Amiruddin; dan Koordinator Divisi Hukum KPU Sultra, Suprihaty Prawaty Nengtias.
Ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Apalagi saat mendengarkan sambutan Wakil Rektor III La Baride, selanjutnya disusul sambutan Ketua KPU Sultra Asril sekaligus membuka kegiatan Panggung Demokrasi.
Asril mengungkapkan bahwa kegiatan Panggung Demokrasi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November mendatang.
“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih kita pada Pilkada Serentak 27 November 2024. Tentunya pemilih pemula anak-anakku yang kelahiran 27 November 2007 tetap akan terdaftar karena sudah berumur 17 tahun. Dalam ketentuan undang-undang yang menjadi pemilih untuk didata berusia 17 tahun sudah atau pernah menikah,” ungkapnya.
Dikesempatan baik ini, Asril menuturkan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan untuk penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota. Pasalnya, pada 27-29 Agustus pihaknya sudah menerima pendaftaran semua bakal calon.
“Untuk Sulawesi Tenggara itu ada empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Insyaallah nanti tanggal 22 September kami akan tetapkan dari bakal calon menjadi calon. Lalu tanggal 23 September kami akan melakukan pengundian nomor urut dan pada 24 September kami akan melakukan Deklarasi Damai,” beber Asril dihadapan mahasiswa Unidayan.
Kemudian, sambung Asril, pada 25 September sampai 28 November merupakan tahapan kampanye. Didalam kampanye ada alat peraga, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan kemudian Kampanye Akbar atau biasa dalam undang-undang itu adalah rapat umum.
“Kemudian ada juga debat, nanti Insyallah mudah-mudahan ini akan kami sepakati berlima merencanakan debat satu kali di Kendari, satu kali di Baubau dan satu kali di sekolah. Saya pun juga menyampaikan bahwa kami tidak henti-hentinya untuk melaksanakan pendidikan pemilih kepada sembilan segmen,” ungkap Asril.
“Sembilan segmen ini diantaranya pemilih pemula, pemilih disable, teman-teman tokoh agama, teman-teman kita tokoh-tokoh perempuan. Ini akan kami sisir dan tentu juga akan melibatkan seluruh stakeholder sekaligus menjadi pembicara,” tambah Asril kepada peserta kegiatan.
Sementara itu, Wakil Rektor III La Baride ST MT mengungkapkan bahwa “Panggung Demokrasi yang diinisiasi KPU merupakan bentu sosialisasi penyelenggaraan Pilkada Serentak kepada masyarakat diantaranya kepada para mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa memiliki peranan penting dalam kesuksesan penyelenggaraan Pilkada.
“Mahasiswa juga memegang peranan penting bagaimana menyimak tantangan yang dihadapi dalam proses penyelenggaraan Pemilu secara umum maupun Pilkada. Sebagai mahasiswa kita memilih tantangan yang harus dicarikan solusinya. Tantangan yang pertama mungkin yang kita lihat adalah jenis masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu atau Pilkada. Dibayangan mereka memilih pemimpin itu bukan lagi berdasarkan visi dan misi dan kualitas, tetapi lebih pada transaksional ini tantangan buat kita semua,” terang La Baride.
Tantangan selanjutnya, banyaknya berita-berita hoax di media sosial. Bahkan, saling antara para pendukung sebagai kalangan akademis mahasiswa harus mampu mengambil peran memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, minimal kepada keluarga maupun terdekat.
“Dalam pemilihan kepala daerah kita tidak boleh menyebar berita-berita hoax dan baik di media sosial maupun di pergaulan sehari-hari sehingga penyelenggaraan Pilkada bisa berjalan dengan baik aman, damai dan sentosa,” pinta La Baride kepada mahasiswa Unidayan.
“Kalian adalah masyarakat ilmiah dan harusnya berpikir rasional. Jadilah pemilih yang rasional memilih calon pemimpin dan betul-betul berkualitas, program kerjanya jelas untuk membangun daerah karena kemajuan Indonesia. Mudah-mudahan apa yang disampaikan bisa disimak dan dapat meneruskan atau menyosialisasikan kepada keluarga kita masing-masing,” pungkas La Baride.
Diketahui, pemateri dalam kegiatan ini yakni dosen Sospol Program Pascasarjana Unidayan, La Ode Abdul Manafi; Kadiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sultra, Hery Iskandar; Tim Pemeriksa Daerah DKPP RI, Safrin Kasim; KIPP Sultra, Hajarudin; dan Ketua KPU Sultra, Asril.
**
Tinggalkan Balasan