Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal, Investasi Pengolahan Nikel Segera Hadir di Buton Utara
KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menyambut baik rencana investasi di sektor pengolahan nikel di Kanupaten Buton Utara (Butur).
Industri pengolahan nikel itu bernama Indonesia Kurolabu Industrial Park (IKIP) yang akan dibangun di Desa Kurolabu, Kecamatan Kulisusu Utara, Butur.
Untuk merealisasikannya, pemerintah daerah telah memfasilitasi penggunaan areal lahan seluas 300 hektar, perizinan serta analisis dampak lingkungan (AMDAL) dari pemerintah pusat.
Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi menyebutkan, investasi tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi daerah dan masyarakat. Sebab, bila pabrik pengolahan ore nikel di Buton Utara beroperasi, tentu akan membantu peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat setempat.
“Khususnya dari penyerapan tenaga kerja lokal kita. Kemudian, akan berkontribusi untuk daerah dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Parinringi.
Sementara itu, Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah menyampaikan, untuk mewujudkan mega proyek tersebut, pihaknya telah melakukan peninjauan uji coba pengolahan ore nikel di Abeli Hybrid Center, Senin 14 Mei 2024.
Uji coba tersebut, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dilakukan sebagaimana kelayakan lab teknis dan ekonomi. Pengujiannya pun ditinjau langsung ahli-ahli dari Korea Selatan.
“Semoga hasil pengujian yang dilakukan dinyatakan layak dari segi teknis maupun ekonomi. Jika telah dinyatakan layak, maka smelter ini akan dibangun tujuh tungku di kawasan industri IKIP,” harapnya.
Untuk diketahui, proyek itu membutuhkan bahan baku nickel ore ±2,000,000 MT per tahun dan menghasilkan ±45,000 ton nickel matte dengan nilai investasi awal USD250 juta atau setara Rp 4,03 triliun.
Teknologi yang akan digunakan adalah model Shaft Furnace dan Abeli Hybrid Converter. Teknologi itu merupakan pengembangan karya engineering dan staf ahli perusahaan, serta modifikasi teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang akan menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Proses dan teknologi itu menggunakan bahan baku nikel ore dengan kadar ≥1.5 persen.
**
Tinggalkan Balasan