KENDARI – Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kementerian Invenstasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) periode Januari-Desember 2022 mencapai Rp20,19 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi menyebutkan, meski capaian tersebut lebih rendah dari realisasi investasi pada tahun 2021 yang sebesar Rp27,93 triliun, investasi di Sultra meningkat.

“Meskipun angkanya lebih rendah dari tahun 2021, tapi jumlah investasi di Sultra meningkat,” jelas Parinringi dalam keterangannya, Senin (13/2/2023).

Peningkatan investasi dimaksud, lanjut Parinringi, terlihat dari meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Sultra, terbukanya lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Ada pergerakan signifikan dari pertumbuhan ekonomi masyarakat. Belum lagi aktiitas perizinan di kantor (DPMPTSP Sultra) cukup banyak,” lanjutnya.

Disebutkan Parinringi, dari total realisasi investasi Sultra periode Januari-Desember 2022 secara akumulatif tersebar dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,59 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp12,60 triliun.

Realisasi investasi terbesar pada tahun 2022 masih didominasi Kabupaten Konawe sebesar Rp11.056 miliar, kemudian disusul Kabupaten Bombana sebesar Rp3.107 miliar dan Kabupaten Kolaka sebesar Rp2.166 miliar.