Realisasi Investasi Sulawesi Tenggara Periode Januari-Desember 2022 Meningkat
“Selanjutnya, ada Kota Kendari dengan realisasi investasi sebesar Rp1.558 miliar, Kabupaten Konawe Utara Rp1.179 miliar, Kabupaten Konawe Selatan Rp663,56 miliar, Kabupaten Buton Rp261,68 miliar, serta kabupaten/kota lainnya Rp201,7 miliar,” sebutnya.
Berdasarkan sektor usaha, DPMPTSP Sultra mencatat sektor industri logam dasar, barang logam dengan nilai realisasi investasi tertinggi mencapai Rp11.817 miliar.
“Selain industri logam dasar, barang logam, di sektor pertambangan juga tercatat cukup baik. Realisasinya sebesar Rp2.441 miliar. Lalu disusul sektor industri makanan sebesar Rp2.307 miliar, sektor transpostasi, gudang dan telekomunikasi Rp1.712 miliar,” imbuhnya.
PMA di Sulawesi Tenggara sepanjang 2022, Hongkong masih mendominasi sebagai salah satu negara yang menyumbangkan angka investasi tertinggi sebesar Rp8.687 miliar, kemudian Singapura dengan total investasi sepanjang tahun 2022 sebesar 1.857 miliar dan Tiongkok sebesar 1.559 miliar.
“Itu sudah menjadi visi Pemprov Sultra yang selalu digaungkan Pak Gubernur Ali Mazi, yaitu membuka ruang seluas-luasnya bagi investor yang ingin berinvestasi,” jelas Parinringi.
Peningkatan investasi yang masuk ke Sultra, kata Parinringi, turut memacu penyerapan tenaga kerja di Sultra. Sepanjang tahun 2022 total serapan tenaga kerja disektor-sektor invetasi mencapai 14.351 orang, dengan jumlah serapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencapai 13.558 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 793 orang.
Pihaknya meyakini, realisasi investasi di tahun 2023 dapat meningkat signifikan terlebih lagi dengan kehadiran tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) di bumi anoa Sulawesi Tenggara.
Tinggalkan Balasan