KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari

terus mendorong penggunaan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada masyarakat dalam transaksi keuangan.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, bahwa penggunaan transaksi keuangan digital dengan sistem QRIS ini untuk membantu memajukan usaha para pelaku UMKM.

“Kami menargetkan penggunaan QRIS di ibukota Provinsi Sultra segera mencapai 100 persen. Dan digitalisasi ini tak bisa dihindari, sudah ada di depan mata. Apalagi, transaksi digital memberikan kemudahan dalam berbagai hal,” ujar Sulkarnain kepada puluhan awak media disalah satu warkop di Kendari, Rabu (31/8/2022).

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS ke masyarakat, untuk terwujudnya Kendari sebagai kota digital.

Ia juga menjelaskan, penerapan ekosistem keuangan digital ini merupakan salah satu langkah antisipasi penyalahgunaan anggaran, khususnya di birokrasi, karena ada keterbukaan atau transparansi penggunaan anggaran.

“Kalau kita mau antisipasi terjadinya korupsi, yah transaksi digital ini salah satunya, karena transparan penggunaan anggarannya, sudah dengan pengawasannya,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya juga akan melakukan pendampingan dan sosialisasi penggunaan QRIS kepada para pelaku usaha UMKM, rumah ibadah hingga dunia pendidikan.

Dia juga menyebutkan, bahwa pendaftaran penggunaan sistem QRIS ini tidak dipungut biaya dan dipastikan gratis bagi para pelaku usah dan masyarakat.

“Intinya kegunaan QRIS tidak dipungut biaya sama sekali kamu tinggal daftarkan. Selain itu, transaksi digital melalui QRIS banyak manfaat untuk masyarakat,” pungkas Doni. ***