KENDARI – Pj Wali Kota Kendari, Parinringi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait turun langsung ke lapangan guna melakukan penanganan terhadap saluran drainase yang tersumbat oleh sedimen di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Lepo-lepo, tepatnya di depan Rumah Makan Bakso Indonesia hingga ke bundaran pesawat Baruga, Kamis (26/12/2024).

Drainase yang tersumbat akibat penumpukan sedimen dan sampah menjadi salah satu penyebab utama yang dikeluhkan warga.

Keluhan ini disampaikan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan kondisi tersebut, terutama bagi pengendara yang melintas dan warga yang berdomisili di kawasan tersebut.

OPD terkait yang terjun termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari.

Proses pembersihan ini terfokus pada pengangkutan sedimen, tanah, serta sampah yang menumpuk dan menghambat aliran air.

“Tadi juga kita telah selesaikan yang menjadi kendala di depan Bakso Indonesia terjadi penyumbatan, sehingga luapan air dan lumpur itu masuk ke jalan dan mudah-mudahan dalam kurun waktu yang sesingkat mungkin itu bisa teratasi. Apalagi sekarang kita lihat cuaca, mungkin satu bulan ke depan agak ekstrem sehingga kita setiap hari akan berbenah,” ujar Pj Wali Kota seperti dikutip dari laman kendarikota.go.id.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kendari, Erlis Sadya Kencana mengatakan proses pembersihan drainase di kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat berat dari Dinas PUPR. Selain itu, petugas dari DLHK juga mengangkut sampah-sampah yang telah berhasil dikeluarkan dari saluran drainase.

“Langkah awal kita menurunkan satu unit excavator mini dan diharapkan mudah-mudahan dalam satu minggu ini sudah bisa tembus ke arah sungai yang mengarah ke Bundaran Pesawat, paling tidak jika terjadi hujan bisa mengarah kesana. Sebab kondisi sekarang saluran itu ditutupi oleh sedimen, yang sebenarnya sudah cukup lama kita berkoordinasi dengan pihak balai (jalan nasional) sehingga ada mekanisme yang perlu diikuti,” jelasnya.

**