KENDARI – Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) dan sejumlah kepala OPD mengunjungi sejumlah titik bencana banjir di Kota Kendari, Jumat (8/3/2024).

Kunjungan pertama dilakukan di Jalan Tunggala Dalam, Kelurahan Wua-wua, di lokasi ini Pj Wali Kota Kendari melihat kondisi kali di pemukiman warga.

Banjir di RT 02 RW 06 ini terjadi karena air kali meluap. Luapan kali disebabkan luas aliran kali semakin menyempit, kali yang awalnya selebar 3 meter kini dimanfaatkan warga untuk membangun, sehingga di beberapa titik luasnya tersisa 2 meter bahkan ada yang tersisa 1 meter.

Penyempitan dan sedimentasi juga terjadi di RT 2 RW 2 Kelurahan Wua-wua kali yang mengalir di sekitar pemukiman warga tertimbun sedimen akibat pembangunan pemukiman di bagian hulu, sehingga hujan beberapa hari terakhir membawa luapan sedimen.

Terkait persoalan ini Pj Wali Kota Kendari mengaku akan melakukan pembenahan secara bertahap.

Namun dia meminta warga membebaskan lahannya untuk normalisasi kali dan pembangunan tanggul.

“Kita akan normalisasi, tentunya rumah-rumah yang ada di bantaran kali kita akan bebaskan dan tidak ada ganti rugi, kalau penanggulangan bencana tidak ada ganti rugi, kita akan ambil 3 meter,” ungkap Muhammad Yusup seperti dikutip dari laman kendarikota.go.id.

Pj Wali kota yang berdialog dengan para emak-emak mendapatkan tanggapan serius dari mereka. Para emak-emak mengaku siap merelakan tanahnya tanpa ganti rugi asalkan banjir tidak terjadi lagi.

Rencana normalisasi juga akan dilakukan di RT 2 RW 6 Kelurahan Wua-wua, lurah dan ketua RT diminta mendata warga yang berada di sekitar bantaran kali serta menandatangani pernyataan pembebasan lahan tanpa ganti rugi.

Pj Wali Kota menambahkan sampai saat ini Pemkot Kendari masih dalam tahapan pendataan rumah warga untuk melihat yang mana rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

“Kami sedang menghitung dan selanjutnya kami akan memperbaiki dan tentunya secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan,” ujarnya.

Selain itu, Yusup juga meminta, uluran tangan dari seluruh pihak karena persoalan bencana adalah urusan bersama.

“Semua pihak harus terlibat, baik itu dunia usaha, swasta, pemerintah, akademisi dan media pun harus terlibat untuk bagaimana kita bisa menyelesaikan persoalan kebencaaan di Kota Kendari,” tambahnya.

**