KONAWE KEPULAUAN – Guna membangun konektivitas antara Pulau Wawonii dengan Pulau Buton, Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Utara (Butur) melaunching penyeberangan perdana Feri rute Sawaea atau Sawapatani menuju Labuan pada Sabtu (11/11/2023).

Peluncuran akses penyebrangan Wawonii-Butur itu diresmikan oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan.

Dalam launching tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Bupati Konkep Amrullah, Wakil Bupati Konkep Andi Muhammad Lutfi, Ketua DPRD Konkep dan Forkopimda Konkep.

Selanjutnya, jajaran Pemkab Butur dihadiri oleh Muhammad Ridwan Zakaria, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pertanahan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta Kepala BPBD dan Kepala Dinas Kesehatan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae dalam sambutanya mengatakan dirinya sebagai perwakilan rakyat di Senayan, mendapatkan mandat untuk meneruskan aspirasi masyarakat khususnya mengenai penyeberangan Sawea-Labuan tersebut.

“Saya sebagai perwakilan rakyat akan melakukan semaksimal mungkin seperti yang ada di sini, seperti jalanan, pelabuhan, maupun irigasi,” kata Ridwan.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, La Ode Saifuddin mengatakan adanya peluncuran akses penyeberangan yang menghubungkan dua daerah ini maka hubungan antar Pulau Wawonii dan Bunton Raya terkoneksi.

“Serta dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru yang kemudian multiplayer efeknya dirasakan langsung oleh masyarakat Konkep maupun Buton Utara,” terangnya.

Senada hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Konkep, Israwan Sulpa menambahkan penyeberangan Sawaea-Labuan merupakan salah satu penyeberangan jalur perintis yang ditopang subsidi pemerintah pusat.

“Tripnya paten untuk satu tahun ini karena ini masuk jalur perintis yang disubsidi oleh pemerintah pusat, jadi memang kita dapat minimal dua trip satu minggu, sambil melakukan pengembangan perbaikan pelabuhannya sesuai kondisi kemampuan keuangan nantinya,” jelas Israwan.

**