Temui Massa KBM UHO, Ketua DPRD Sultra Siap Kawal Aspirasi ke Pusat
KENDARI – Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Halu Oleo (KBM UHO) berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (27/2/2025).
Mereka menggeruduk Kantor DPRD dengan membawa sembilan tuntutan. Diantaranya mahasiswa meminta evaluasi dan pengawasan yang transparan terhadap pelaksanaan Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Kedua, menolak revisi Undang-undang TNI, Polri, Kejaksaan yang dianggap berpotensi memperkuat kekuasaan pemerintah.
Poin ketiga, mendesak agar ada evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar lebih tepat sasaran dan transparan.
Dalam orasinya, massa juga mendesak pengesahan Undang-undang perampasan aset untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi.
Selain itu, KBM UHO juga mendesak agar ada efisiensi dalam tubuh kabinet Merah Putih guna peningkatan efektivitas kinerja.
Mereka juga menolak revisi tata tertib DPR yang dikhawatirkan akan memperkuat kekuasaan lembaga tersebut.
Kemudian massa juga mendesak pengesahan RUU masyarakat adat guna memberi kepastian dan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan masyarakat adat.
Poin selanjutnya yang menjadi tuntutan adalah mengtikan kebijakan publik yang dinilai kontroversial.
Terakhir, KBM UHO mendesak evaluasi dan reformasi kinerja Polri yang dinilai belakangan banyak melakukan penyimpangan.
Dalam aksi demonstrasinya, massa sempat terbakar amarah lantaran mengetahui tak ada satupun anggota DPRD sultra yang berada di tempat.
Massa pun sempat melakukan penyisiran ruangan anggota legislatif, namun tak satupun legislator berhasil mereka temui.
Beruntung aksi massa tak berkembang menjadi anarkistis karena Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala segera tiba di lokasi dan menemui massa aksi.
Dalam tanggapannya, La Ode Tariala mengaku akan memperjuangkan aspirasi KBM UHO hingga ke tingkat pusat, karena bagaimanapun, kebijakan efisensi anggaran juga dirasakan dampaknya oleh DPRD Sultra.
“Sudah tiga kali demo soal efisiensi yang hari ini bergitu dirasakan termasuk kami di lembaga ini seperti itu, tetapi saya atas nama lembaga saya akan menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi adik-adik mahasiswa,” kata Tariala,
Dari semua poin yang menjadi aspirasi, saya pikir ini adalah mutlak menjadi awal dari perjuangan kita karena ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat di Sulawesi Tenggara pada khusunya dan Indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
Usai menyampaikan orasi, Ketua DPRD juga mengajak mahasiswa untuk menuju ke ruang aspirasi untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai tuntutan massa.
La Ode Tariala yang memimpin hearing kembali menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
Dia menegaskan DPRD akan meneruskan tuntutan ini kepada pemerintah pusat, termasuk melalui surat resmi yang akan dikirim ke Presiden RI.
“Kami menerima dan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan KBM UHO. Jika diperlukan, kami akan mengirim surat resmi kepada Presiden dan pemerintah pusat agar isu-isu ini mendapat perhatian lebih serius,” ujar Tariala.
Dalam diskusi yang berlangsung, mahasiswa menegaskan mereka akan terus mengawal proses ini hingga ada langkah konkret dari pemerintah.
**
Tinggalkan Balasan