KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan terus berupaya mengoptimalkan capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nantinya akan berdampak pada iklim investasi di Sultra.

Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto pada kegiatan peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 dan White Paper OMP (One Map Policy) Beyond 2024 serta penyampaian hasil capaian PSN dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Jakarta, Kamis (18/07/24).

Dalam kesempatan itu Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk pembangunan infrastruktur, baik fisik maupun konektivitas.

Selain itu, pentingan adanya One Map Policy (OMP) mampu membuat pengelolaan tata ruang lebih efisien dan tak terjadi tumpang tindih.

“Selain infrastruktur fisik, ada juga pembangunan infrastruktur konektivitas. Adanya OMP juga lebih efisien. Sehingga proses pembangunan bisa cepat,” kata Prabowo Subianto.

Dengan langkah tersebut, menurut Prabowo, investasi di Indonesia akan bertumbuh pesat.

Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan akan segera menindaklanjuti arahan Presiden RI terpilih itu

“Pemerintah daerah se-Sulawesi Tenggara siap mengoptimalkan PSN yang ada di Sultra demi kemaslahatan masyarakat dan menciptakan iklim investasi di Sultra,” ujar Andap.

Selain itu, Sulawesi Tenggara juga mendapat apresiasi atas PSN di Sultra yang saat ini memiliki 15 PSN, terdiri dari 13 PSN sektor industri dan 2 PSN sektor bendungan dan irigasi.

Kepala DPMPTSP Sulawesi Tenggara, Parinringi/Ist

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi juga menyebutkan ada 10 PSN di Sultra itu dengan total nilai investasi mencapai Rp 46,49 triliun.

“Sepuluh PSN itu semuanya bergerak pada sektor jasa pertambangan di beberapa kabupaten di Sultra,” sebut Parinringi beberapa waktu lalu.

Semua investasi di PSN itu ada dari penanaman modal asing (PMA) dan juga penanam modal dalam negeri (PMDN), dengan jumlah keseluruhan tenaga kerja yang sudah dan akan dipekerjakan sebanyak hampir 60 ribu orang.

“Dari 10 PSN tersebut dua perusahaan sudah tahap produksi beberapa tahun lalu yakni PT VDNI dan PT OSS, lima perusahaan tahap konstruksi dan telah beraktifitas dan dua perusahaan lainnya juga tahap konstruksi namun belum ada aktivitas,” bebernya.

Menurut Parinringi, kebijakan yang dilakukan Pemprov Sultra dalam menjamin iklim investasi di Sultra diantaranya pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan pelabuhan maupun bandar udara.

Disisi lain, dengan hadirnya investor di daerah akan memberi dampak yang luar biasa dalam penyerapan tenaga kerja lokal yang hingga saat ini masih mencapai puluhan ribu orang yang belum bekerja.

****