KENDARI – Data pemetaan potensi Sumber Daya Alam (SDA) tahun 2023 Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terdapat 5 Pusat Kegiatan Industri Pertambangan (PKIP) yang tersebar wilayah di Sultra.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi menyebutkan, Pusat Kegiatan Industri Pertambangan (PKIP) ini menyimpan petensi sektor pertambangan yang sangat besar.

“Berdasarkan hasil riset pemetaan, ada 5 PKIP yang tersebar di wilayah Sultra. Dan ini potensinya sangat besar,” sebut Parinringi dalam keterangannya.

Dengan sebaran PKIP yang sangat luas, Parinringi mengundang para investor untuk berinvestasi di bumi anoa.

Investasi atau penanaman modal dimaksud baik  Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataupun Penanaman Modal Asing (PMA).

“Investasi PMDN dan PMA sudah banyak yang masuk di Sultra. Ini pertanda bahwa potensi sumber daya alam Sulawesi Tenggara memberikan harapan yang besar,” kata Parinringi.

“Ya memang Sultra menjadi bagian masa depan Indonesia. Apalagi pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada Sultra, terkait pertumbuhan investasi,” sambungnya.

Pusat Kegiatan Industri Pertambangan di Sultra itu diantaranya:

1) PKIP Asera-Wiwirano-Langgikima (AWILA) di Kabupaten Konawe Utara dengan wilayah pelayanan mencakup Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe bagian selatan.

2) PKIP Kapontori-Lasalimu (KAPOLIMU) di Lasalimu Kabupaten Buton dengan wilayah pelayanan mencakup Pulau Buton dan Pulau Muna.

3) PKIP Kabaena-Torobulu-Wawonii (KARONI) di Lora Kabupaten Bombana dengan wilayah pelayanan mencakup Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Bombana dan Kabupaten Konawe Kepulauan.

4) PKIP Pomalaa di Kabupaten Kolaka dengan wilayah pelayanan mencakup Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Kolaka Utara bagian selatan.

5) PKIP Laiwoi di Kabupaten Kolaka Utara dengan wilayah pelayanan mencakup Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Konawe bagian utara.

Untuk diketahui, terdapat tiga potensi investasi sektor pertambangan di Sultra, yakni nikel, aspal, dan emas.

Untuk nikel dan aspal, Sultra dapat dikatakan berperan penting dalam penyediaan bahan baku dunia mengingat cadangan yang ada sangat melimpah.

Potensi nikel di Sulawesi Tenggara diperkirakan luas penyebarannya mencapai 480.032.12 hektar. Dari luas wilayah tersebut ditaksir cadangan deposit hipotetik nikel sebanyak 97.401.593.025.72 ton.

Untuk aspal, nilai cadangan potensi pertambangan di kabupaten Buton dan Kota Baubau sebesar 2.394.813.342.120 ton

Kemudian potensi pertambangan emas di Sultra yang berada di Kolaka Utara, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan, dan Bombana yang ditaksir memiliki total cadangan emas mencapai 1,1 juta ton. Dari jumlah itu, kandungan terbesar berada di Kabupaten Bombana sebanyak 540 ribu ton.