Pesatnya kemajuan Kota Kendari dalam beberapa dekade ini dianggap sebagai lompatan peradaban, menuju moderenisasi kawasan kota semi metropolitan.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Metro Kendari selain sebagai kota jasa dan niaga, juga dikenal sebagai kota wisata yang ditunjang dengan keberadaan Teluk Kendari sebagai ikon kota dengan sejarahnya yang terpendam dalam sedimen pendangkalan, spot ini belum tergarap secara maksimal.

Sebagaimana yang kita ketahui Teluk Kendari memiliki lingkaran bibir pantai terpanjang dan unik, insyha Allah ini akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita dalam menata Kota Kendari ke depan, baik dalam bentuk rekomendasi atau secara langsung, jika masyarakat Kota Kendari mempercayai kami.

Selain itu penataan kawasan kumuh, misalnya Kali Kadia, Bungkutoko yang kini telah disulap menjadi spot-spot baru ruang publik atau Ruang Terbuka Hijau (RTH), selain itu kawasan Pantai Puday juga sebagai destinasi wisata baru.

Dari smua yang ada ini, tentu selain menambah kecantikan Kota Kendari yang terus bersolek, tumbuh dan berkembang, juga diharapkan bisa berkontribusi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari dari aspek pariwisata.

Sebagai masyarakat Kota Kendari, tentunya kita sangat mengapresiasi estafet pembangunan yang telah dilakukan oleh Wali Kota Kendari selama ini. Dimana rangkaian pembangunan itu telah dimulai sejak zaman Lasjkar Koedoes, Masyhur Masie Abunawas, Asrun, Adriatma Dwi Putra, Sulkarnain Kadir, dan kini kota Kendari di pimpin oleh Pj Wali Kota, Asmawa Tosepu.

Semuanya telah berjasa atas kemajuan dan moderenisasi Kota Kendari dengan populasi jumlah penduduk mendekati 400 ribu jiwa (350.267 sebagaimana Data BPS 2021)

Itulah sebabnya kenapa Kota Kendari menjadi primadona baru sebagai kawasan hunian bagi saudara-saudara kita dari luar Kendari yang ingin berdomisili di sini, dan diproyeksikan 1 sampai 2 tahun ke depan populasi jumlah penduduk Kota Kendari mencapai lebih 400 ribu jiwa.

Tidak lain, hal ini pasti dipengaruhi oleh kondusifitas kota yang terpelihara dan terjaga dengan baik. Selain itu cerminan bahwa masyarakat Kota Kendari, dominan sangat terpelajar dengan tingkat pendidikan yang cukup, sehingga warga Kota Kendari sadar betul bagaimana menciptakan situasi aman, damai, tentram dan sejuk untuk kemajuan kota.

Sebagai penggiat ekonomi dan politik Sulawesi Tenggara, terkhusus Kota Kendari, kami sangat berharap agar masyarakat kota mulai dari Purirano, Abeli dalam sampai Sambuli, mendukung penuh kebijakan pembangunan yang sementara berjalan di bawah kendali Pak Asmawa Tosepu selaku PJ walikota Kendari.

Dan kami di PDI Perjuangan akan terus berkontribusi sebagai partai terdepan yang hadir bersama membangun Kota Kendari, sebagaimana tagline serupa milik PDI Perjuangan “SOLID BERGERAK”.

Korelasi dari semua itu ketika kami diperlukan, pilihannya harus siap mensupor hal apa saja yang bisa kami berikan untuk kemajuan Kota Kendari, dan yang terpenting bagaimana agar PDI Perjuangan bisa diterima sebagai partai yang dekat dengan rakyat, serta senantiasa memperjuangkan hak-hak daerah yang berkenaan dengan pemerataan pembangunan nasional yang teralokasikan untuk Kota Kendari, melalui APBN (sebagaimana Pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, termasuk kolam retensi sebagai pengendali banjir kawasan DAS Wanggu).

Kedepan kita berharap pula bahwa penataan kawasan atau lingkungan lorong se-Kota Kendari dapat dilakukan, sehingga lorong tidak lagi kumuh, bahkan lorong bisa ditata sebagai kawasan ekonomi kreatif buat penghuni atau komunitas penghuni lorong itu sendiri.

Sebagai Anak Lorong tentu saya akan memperjuangkan hal itu ketika masyarakat Kota Kendari memberi amanah buat PDI Perjuangan Kota Kendari, terkhusus buat saya H. ISHAK ISMAIL. SH salah satu dari ribuan anak lorong se-Kota Kendari yang terpanggil untuk berkontestasi di 2024.


Penulis:
H. Ishak Ismail
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kendari


Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca HaloSultra.com, isi dalam tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis