KOLAKA UTARA – Ratusan petani dari 18 desa di Kolaka Utara berkumpul di Kantor BPP Kodeoha, Desa Kaluku-luku untuk menghadiri temu penyuluh, fasilitator desa, dan petani binaan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat program yang telah berjalan sejak 2018, yang melibatkan 2761 petani dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding.

Pj Bupati menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap program READSI yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin dan memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan di desa mereka.

“Kami sangat bangga dengan Program READSI. Program ini telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin dan memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan di desa mereka,” ujarnya, dikutip dari kolutkab.go.id.

Dia juga menekankan pentingnya kerjasama dan semangat gotong royong dalam meningkatkan sektor pertanian.

“Marilah kita memperkuat sektor pertanian kita dengan saling bahu membahu. Saya berharap ilmu yang diperoleh dari program READSI dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan ekonomi keluarga,” imbuhnya.

Selain itu, Pj Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyuluh dan fasilitator yang telah bekerja sama dengan penuh tanggung jawab kepada petani sehingga mereka bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang sangat berharga dan bermanfaat.

Dengan keberhasilan yang telah dicapai, Kata Sukanto, program READSI di Kolaka Utara diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Kolut Bakal Tampilkan Tenun Khas Daerah di Gelaran HUT ke-45 Dekranas

“Dengan dukungan dari semua pihak, saya yakin sektor pertanian di Kolaka Utara akan semakin maju dan mandiri. Mari kita lanjutkan kerjasama ini untuk kesejahteraan yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kolaka Utara, Nusba Nuhun menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada petani adalah sebagian kecil dari keseluruhan dukungan yang ada.

“Bantuan Alsintan yang kita lihat saat ini hanya sebagian dari keseluruhan bantuan. Tahun 2024, kita telah sepakat bahwa 50% anggaran disiapkan oleh READSI dan 50% oleh petani,” jelas Nusba.

Ia menyebut bahwa prestasi Kolaka Utara dalam mendapatkan penghargaan daerah dan kinerja keuangan terbaik pada tanggal 2 Februari 2020. “Penghargaan yang kami terima adalah hasil kerjasama semua pihak. Kolaka Utara berhasil mendapatkan apresiasi daerah dan kinerja keuangan terbaik,” ungkapnya.

Nusba menambahkan, pelatihan yang diberikan READSI sangat membantu petani dalam mengembangkan keterampilan mereka, mulai dari teknik budidaya hingga pengelolaan pascapanen.

Di tempat yang sama, Manajer Program READSI Sulawesi Tenggara, I Made Widanta, menegaskan bahwa READSI merupakan program komprehensif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai aspek.

“Program READSI tidak hanya berfokus pada budidaya pertanian, tetapi juga mencakup pelatihan pengolahan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian. Tahun ini, kita juga sedang mengupayakan agar produk petani dapat langsung dipasarkan,” tuturnya.

Baca Juga:  Kapolri Diminta Copot Personelnya yang Diduga Terlibat Penyelundupan BBM Ilegal di Kolut

I Made Widanta juga menambahkan bahwa READSI mencakup semua aspek dari hulu ke hilir dalam sektor pertanian. “READSI adalah program yang komprehensif karena mencakup semua aspek dari hulu ke hilir dalam sektor pertanian. Kami tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga pada pemasaran dan pengolahan produk pertanian. Ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi para petani,” terang dia.

Selain itu, Kepala Pusat Penyuluhan Deputi Administrasi Program READSI, Siti Karimatun, menambahkan bahwa program ini juga memberikan pelatihan teknis pertanian dan pengembangan bisnis.

“Kami melakukan penawaran kegiatan untuk meningkatkan nilai tambah produk, akses pasar, serta permodalan yang dapat meningkatkan pendapatan petani,” papar Siti.

Ia juga menekankan bahwa program READSI menyediakan akses ke berbagai sumber pendanaan dan pelatihan literasi keuangan. “Ini memastikan bahwa petani dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Program READSI, yang telah berjalan sejak 2018, terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kolaka Utara melalui berbagai pelatihan dan dukungan yang komprehensif. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kolaka Utara. Beberapa kelompok tani juga mendapatkan bantuan dalam bentuk Alsintan.

**