KOLAKA TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) menggelar rapat evaluasi tim percepatan Stunting tahun 2024 di Aula Rujab Bupati Kolaka Timur, Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, Senin, (23/12/2024).

Rapat dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa, serta dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Koltim, Jumaeda, Ketua DPRD Koltim yang diwakili oleh Sarmawan, serta Ketua Komisi III dalam hal ini Nakean.

Selain itu, rapat ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Koltim Muhammad Aras, Asisten Setda Koltim, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemda Koltim, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD Balai Penyuluh KB, Satgas Stunting, serta PKB dan PLKB se-Kabupaten Koltim, dan pendamping desa dari seluruh kecamatan di Koltim, serta pihak terkait lainnya.

Sekda Koltim dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penurunan stunting.

“Stunting ini harus sering kita diskusikan bersama agar kita bisa mengidentifikasi masalah di lapangan. Jangan dianggap sepele, karena jika kita biarkan, kasusnya akan semakin banyak,” ujar Sekda seperti dikutip dari laman Pemkab Koltim.

Sekda juga menekankan bahwa penurunan stunting membutuhkan kerjasama yang solid antara semua pihak.

“Saya berharap semangat semua pihak tetap terjaga, terutama lintas sektor. Sampaikan kendala atau hambatannya, dan mari kita bersama-sama mencari jalan keluarnya,” harapnya.

Sekda Koltim juga mengingatkan untuk mengatasi masalah Stunting, perlu ada kesamaan data di seluruh sektor terkait.

“Saya yakin jika kita kompak, masalah stunting ini bisa kita selesaikan. Harapan kita, data yang ada akan sama di seluruh sektor. Saya harap pada bulan Januari nanti kita akan lebih fokus, terutama dalam mengidentifikasi masalah di puskesmas, DPPKB, dan sektor terkait lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB Koltim, Jumaeda dalam kesempatan yang sama menyampaikan tujuan rapat ini untuk mengevaluasi progres penurunan angka Stunting.

“Kita akan melihat bagaimana progres pelaporan dan penurunan angka stunting yang terjadi di Kolaka Timur. Pada tahun 2023, angka Stunting cukup tinggi. Insha Allah, di tahun 2024 ini, kita akan mengevaluasi apakah ada penurunan atau tidak serta aksi-aksi yang telah kita lakukan,” ujarnya.

Jumaeda juga berharap hasil pertemuan ini dapat meningkatkan pemahaman semua OPD terkait tentang pentingnya kerjasama dalam penurunan angka stunting.

“Semoga ke depan kita bisa bekerja sama lebih baik lagi,” tandasnya.

**