KENDARI – Wakatobi menyimpan sejuta pesona wisata, dari mulai keindahan wisata bawah laut, wisata pantai, peninggalan bersejarah, budidaya rumput laut hingga seni budaya.

Setelah ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata prioritas oleh pemerintah pusat, bahkan juga masuk wilayah Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN), Wakatobi terus berbenah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Parinringi mengatakan Wakatobi, memiliki potensi pariwisata dan kekayaan sumber daya kelautan cukup besar.

“Potensi pariwisata dan sumber daya kelautan Wakatobi luar biasa. Jika dikelola baik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat secara bekerlanjutan,” katanya disela-sela kgiatan Pertemuan Puncak GTRA Summit 2022 Wakatob, Kamis, (9/6/2022).

Menurut Parinringi, Wakatobi bisa menjadi tujuan investasi pengembangan ekowisata paling menjanjikan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Wakatobi/net

Untuk pengembangan investasi di bidang ekowisata tersebut masih dibutuhkan infrastruktur pendukung seperti perhotelan, restoran dan resor yang memadai.

Ia mengatakan jika insfrastuktur perhotelan dan resor yang memadai sudah terbangun di Wakatobi, para wisatawan terutama para penyelam akan banyak yang berkunjung di Wakatobi, menikmati keindahan alam bawah laut dan berbagai tradisi budaya masyarakatnya.

Diketahui melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menjadi dasar ditetapkanya Wakatobi sebagai KSPN memberikan pengertian Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata, yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumberdaya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri telah menggelontorkan dana hingga Rp 36 miliar untuk penataan kawasan wisata di Pulau Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko yang berada Kabupaten Wakatobi.

“Kementrian Parekraf akan menawarkan 12 proyek pariwisata berkelanjutan termasuk Wakatobi dengan total investasi maksimal US$ 1,5 miliar tahun ini,” ungkap Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uni beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Sultra.

Dalam catatan DPMPTSP Kabupaten Wakatobi sejak tahun 2018  telah melayani investor dengan nilai investasi mencapai ratusan milyar. Investasi tersebut bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Dinas Penanaman Modal dan PTSP pada tahun 2018 mencatat ada 43 investor dengan nilai investasi Rp.284 milyar yang mana jumlah tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 100 milyar sedangkan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) sebanyak 184 milyar. ****