KENDARI – Potensi pertambangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan komoditas nikelnya mayoritas diekspor ke China/Tiongkok.

Hal tersebut diketahui dalam Laporan Kegiatan Penelitian dan Bantuan Teknik Survei Pendahuluan Kegiatan Penyediaan Peta Potensi Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Bombana kerjasama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadiu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra dan LPPM Universitas Halu Oleo Tahun 2023.

Dalam laporan itu disebutkan, persentase nilai ekspor menurut negara tujuan dari berbagai komoditas hasil sumber daya alam yang terdapat di Sultra tercatat sebagian besar ke negara China dengan nilai persentase mencapai 96,99 persen dan disusul 2 persen serta Amerika Serikat 0,43 persen.

Kondisi itu menggambarkan bahwa negara tujuan pasar ekspor dari hasil komoditas di Sultra tidak hanya pada negara-negara Asia melainkan juga menembus hingga ke Benua Amerika, sehingga hal ini menjadi peluang yang sangat baik mengingat salah satu komoditas unggulan Sultra saat ini adalah hasil pertambangan nikel.

Berdasarkan data Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2023,  nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara April 2023 mencapai 183,32 juta dolar AS atau mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai ekspor pada Maret 2023 yang mencapai 431,76 juta dolar AS.

Volume dan nilai ekspor menurut jenis komoditas di Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2022 komoditas yang memiliki kontribusi terbesar pada kegiatan ekspor yaitu komoditas besi dan baja dengan volume mencapai 2.572.194,19 ton dan nilai mencapai 5.401.359,67 juta dolar AS.

Diketahui sumber daya dan cadangan nikel Indonesia paling banyak tercatat berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sumber daya logam nikel sebanyak 140,3 juta ton, serta cadangan logam nikel sebanyak 49,26 juta ton.

Tentunya dengan sumber daya dan cadangan nikel yang melimpah itu akan memberikan peluang peningkatan angka nilai ekspor komoditas nikel dan juga penambahan jumlah negara tujuan ekspor nikel.

 

 

****