Mentan Minta Gubernur Siapkan 1000 Hektar Lahan Pertanian Tiap Kecamatan di Sultra
KENDARI – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi untuk menyiapkan 1.000 hektar lahan pertanian disetiap kecamatan di Sultra.
Hal ini dikatakan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerjanya di Desa Wonua, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Jumat, 19 Agustus 2022.
“Siapkan saya 1.000 hektar di tiap kecamatan, jika 1.000 hektar dengan total Rp30 Juta per hektar di tiap bulannya jadi akan menghasilkan Rp30 Miliar dalam satu tahun dan ini merupakan langkah menyejahterahkan petani,” kata Syahrul dikutip laman Jurnal Gubernur Sultra.
Menteri Syahrul juga meminta petani padi di Sultra khususnya di Desa Cialam Jaya, agar bisa meningkatkan hasil panennya hingga 8 ton per hektar.
“Kalau lahan dikelola dengan baik, airnya cukup, varietas berkualitas dengan dikontrol Bapak Gubernur, para Bupati dengan Kepala Dinas dan Penyuluh dibawa asistensi oleh kami tentu kita berharap produktivitasnya tidak yang seperti sekarang hanya 4,2 ton tetapi bisa 6 sampai 7 ton bahkan ada yang bisa 8 ton per hektar,” katanya.
Diakui dirinya juga telah bersepakat dengan Pemprov Sultra dan beberapa pemerintah kabupaten salah satunya Konawe Selatan untuk menyiapkan lahan seluas 1.000 hektar.
“Tadi kita sepakat untuk menggulirkan beberapa kabupaten 1.000 hektar, dengan harapan selain musim tanamnya dua sampai tiga kali atau ada yang empat kali kalau irigasinya baik itu akan kita capai ke sana,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, potensi lahan produktif pertanian di Sultra seluas 2.858.277 hektar yang terdiri dari sawah fungsional seluas 82.117 hektar, non sawah atau ladang dan lahan kering seluas 2.734.267 hektar.
“Khusus potensi luas baku sawah di Konawe Selatan seluas 2.040.095 hektar dan sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda, Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektar,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan, komoditas tanaman pangan Sultra khususnya beras mengalami surplus sejak tahun 2019 ini dibuktikan pada tahun 2021 pihaknya mengirim beras ke Sulawesi Utara sebanyak 1.000 ton melalui Perum Bulog.
Selain itu, komoditas jagung juga telah dipasarkan hingga ke Surabaya, menandakan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi salah satu lumbung pangan nasional khususnya di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
“Kami berharap produksi beras masyarakat petani Sulawesi Tenggara ke depan tidak hanya dapat menjaga ketersediaan bahan pangan daerah tetapi juga ketersediaan bahan pangan nasional dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim yang tidak menentu dan ancaman krisis pangan,” kata Ali Mazi. **
Tinggalkan Balasan