KENDARI – Lonjakan harga bahan pokok umum terjadi pada momen hari besar keagamaan, seperti saat ini yang telah jelang memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) mencatat meski secara umum harga dan ketersediaan komoditas bahan pokok di sejumlah pasar secara umum terpantau stabil dan mencukupi.

Namun terdapat beberapa komoditas yang harganya tetap merangkak naik, contohnya beras dan cabai.

Guna mengatasi hal itu, Disperindag Sultra telah menyiapkan langkah antisipasi agar kenaikan harga komoditas bahan pokok tidak terus terjadi, khusunya pada komoditas cabai.

“Tim TPID sudah menghubungi beberapa distributor yang ada di Kota Kendari untuk segera menyetok cabai menjelang hari raya besar keagamaan untuk Natal dan Tahun Baru supaya stabilitasnya harga tetap terjaga dan juga jumlah stok cabai juga sebanding dengan permintaan masyarakat,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, La Ode Muhammad Fitrah Arsyad, Rabu (6/12/2023).

Lanjut dia, komoditi cabai yang mengalami kenaikan dikarenakan sejumlah alasan mulai dari faktor cuaca yang mengakibatkan produksi cabai di petani menurun dan harga mengalami kenaikan.

“Ditambah permintaannya banyak sehingga ada kenaikan harga di komoditas cabai. Ini memang karena ketersediaan stoknya terbatas dari luar, selain dia produk yang cepat rusak dan memang permintaan akan cabai tinggi,” beber Fitrah Arsyad.

Disperindag Sultra pun akan terus melakukan pemantauan harga khusunya cabai di sejumlah pasar, agar tidak terus mengalami kenaikan.

Fitrah juga menuturkan, Disperindag akan terus berkoordinasi khusunya dengan instansi terkait agar dapat segera melakukan antisipasi bersama.

Sebagai langah antisipasi lanjutan yang bersifat jangka panjang akan ketersediaan komoditas cabai, Fitrah menyebut Pemprov Sultra melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan penanaman bibit cabai dengan melibatkan siswa-siswi SMA sederajat.

“Antisipasi untuk jangka panjangnya, juga ada yang sudah dilaksanakan oleh tim TPID dengan penanaman bibit cabai, kemarin dilaksanakan oleh Dikbud Sultra, dimana semua SMA se-Sulawesi Tenggara menanam bibi cabai dan juga dibantu oleh unsur TNI dan Polri untuk lahan kosong,” jelasnya.

“Jadi pada dasarnya proyek strategis jangka panjang sudah dilaksanakan dan jangka pendeknya dengan memfasilitasi kelancaran distribusi dari luar daerah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

***