Hari Nusantara 2023: Tema, Sejarah, hingga Rangkaian Acaranya
HaloSultra.com – Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember sebagai salah satu hari nasional merupakan penegasan dan pengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Hari Nusantara tahun 2023 ini dipusatkan di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara pada tanggal 10-13 Desember 2023.
Dari laman dephub.go.id, peringatan Hari Nusantara 2023 akan dikoordinasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ditunjuk oleh Kemenko Marves RI.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ditunjuk sebagai Ketua Penyelenggara Hari Nusantara 2023.
Tema Hari Nusantara 2023
Dilansir dari laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI), Hari Nusantara 2023 mengangkat tema “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah”.
Puncak acara peringatan Hari Nusantara 2023 dipusatkan di Kepulauan Tidore yang berlatar sejarah sebagai titik nol jalur rempah dalam ekspor cengkeh pertama dari Tidore ke Eropa pada 11 Desember 1521.
Untuk diketahui tanggal 11 Desember juga ditetapkan sebagai Hari Rempah Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Logo Hari Nusantara 2023
Gagasan tema itu pun dinukilkan dalam sebuah logo Hari Nusantara 2023.
Pada logo ditampilkan bendera merah putih, ada perahu yang identik dengan laut dan di Tidore ada perahu kora-kora.
Kemudian juga terlukiskan dalam logo Hari Nusantara 2023, pulau unik yang berbentuk gunung dan ombak menggambarkan negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut.
Gambar logo Hari Nusantara 2023 pun bermakna atas tema yang sudah dipilih Kemenhub yang mengisyaratkan posisi Tidore yang dikenal sebagai pusat rempah-rempah.
Berikut link download logo Hari Nusantara 2023: Klik Link disini.
Sejarah Singkat Hari Nusantara
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Hari Nusantara didasarkan atas lahirnya Deklarasi Djuanda terkait dengan pengakuan wilayah kedaulatan laut Indonesia.
“Bahwa semua perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia”.
Meski demikian usulan Indonesia tentang Deklarasi Djuanda sempat ditolak oleh dunia internasional dalam Konvensi PBB ke-1 tentang Hukum Laut di Jenewa pada Februari 1958.
Kemudian, Deklarasi Djuanda berhasil diresmikan melalui Undang-Undang/Prp No.4/1960 pada Konvensi PBB ke-2 pada April 1960 tentang Hukum Laut.
Usaha Pemerintah Indonesia belum mencapai kesepakatan oleh negara luar. Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap menjalankan Undang-undang/Prp/ No.4/1960 dan membuat aturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah No.8/1962 tanggal 25 Juli 1962 untuk mengatur lalu lintas laut damai bagi kendaraan air asing yang melalui perairan Nusantara Indonesia.
Lalu, lahir Keppres No.103/1963 yang menegaskan bahwa seluruh perairan Nusantara Indonesia sebagai satu lingkungan laut berada di bawah pengamanan Angkatan Laut Republik Indonesia.
Deklarasi Djuanda juga dipertegas kembali dalam UU Nomor 17 tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS (United Nations Convention On The Law of The Sea) 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.
Pada tanggal 11 Desember 2001, Presiden RI Megawati Soekarnoputri menerbitkan Surat Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001.
Dalam Keppres itu ditetapkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara.
Hal itu membuat Hari Nusantara resmi dinyatakan sebagai hari perayaan nasional yang diperingati setiap tahun.
Rangkaian acara Hari Nusantara 2023
Dalam memperingati Hari Nusantara 2023 di Tidore, rencananya akan diisi oleh serangkaian acara yang didukung oleh Pemerintah Daerah, TNI/Polri, dan masyarakat setempat.
Peringatan Hari Nusantara akan dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Puncak peringatan Hari Nusantara akan diselenggarakan, pada 13 Desember 2023, sedangkan acara dimulai sejak 10 Desember oleh Pemda setempat.
Kemenhub juga akan mengundang para UMKM lokal serta para artis lokal dan ibukota yang turut memeriahkan peringatan Hari Nusantara 2023.
Kemenhub menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi diantaranya yaitu: menyediakan 30 unit bus ukuran mikro di Tidore dan Ternate selama pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, akan ada 4 unit kapal rute Bastiong Ternate-Rum Tidore yang beroperasi sebanyak 3 trip pada pukul 08.00, 12.30 dan 15.30 dan rute Bastiong-Sofifi dan Bastiong-Sidangoli serta 11 unit kapal penyeberangan perintis dengan 22 lintasan.
**
Tinggalkan Balasan