Pengusaha Properti di Kendari Diadukan Terkait Dugaan Pemalsuan Akta Cerai
KENDARI – Seorang pengusaha properti berinisial AJ di Kota Kendari resmi diadukan ke Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) atas dugaan pemalsuan dokumen akta cerai.
Laporan tersebut disampaikan langsung oleh kuasa hukum korban AT, Iwan usai menemukan berbagai kejanggalan pada dokumen yang digunakan AJ.
Iwan menjelaskan pihaknya telah melakukan klarifikasi ke Pengadilan Agama (PA) Kendari terkait keabsahan akta cerai tersebut.
Dari hasil konfirmasi, ditemukan bahwa dokumen akta cerai yang digunakan AJ tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) milik PA Kendari.
Selain itu, nama panitera yang tercantum dalam akta tersebut juga diketahui telah lama tidak lagi bertugas di PA Kendari.
“Akta cerai yang kami lihat sangat kuat diduga palsu. Dari keterangan resmi pengadilan, dokumen itu tidak terdaftar di SIPP, dan panitera yang menandatangani akta tersebut tidak bekerja di sana,” kata Iwan kepada awak media, Senin (1/12/2025).
Dia menyebut terlapor AJ saat ini bekerja sebagai pengusaha properti di Kota Kendari.
Pihaknya juga membeberkan fakta terkait rangkaian tanggal dalam dokumen cerai itu tidak sesuai dengan prosedur hukum yang benar.
“Akta terbit tertanggal 25 Agustus 2025 terbitnya kalau kita ketahui nya tanggal 20 November 2025 untuk pengajuan gugatan di pengadilan tertanggal 29 September 2025 dan terdaftar di SIPP pengadilan tanggal 2 Oktober 2025 kemudian proses persidangan di November 2025,” jelasnya.
Dengan demikian, akta cerai dinyatakan terbit sebelum gugatan didaftarkan, sebelum tercatat di SIPP, dan sebelum proses persidangan dimulai.
Hal ini dinilai mustahil terjadi dalam prosedur peradilan resmi.
Menurut Iwan, kliennya yang berasal dari Sangatta mengalami kerugian baik secara moral maupun material akibat dugaan pemalsuan tersebut.
“Klien kami dirugikan, pertama dari sisi nama baik. Kedua, ada kerugian finansial karena satu unit mobil digadaikan tanpa sepengetahuan klien saya,” ujarnya.
**

Tinggalkan Balasan