580 CJH Kota Kendari Mulai Jalani Serangkaian Pemeriksaan Kesehatan
KENDARI – Kota Kendari akan memberangkatkan sekitar 580 Calon Jemaah Haji (CJH) untuk musim haji 1446 H/2025, dari data tersebut Kendari menjadi salah satu kuota terbesar jamaah haji se-Sulawesi Tenggara.
Senin (6/1/2024), ratusan CJH tersebut pun mulai menjalani pemeriksaan kesehatan. Dimana pemeriksaan kesehatan dibagi ke dalam lima lokasi fasilitas kesehatan sesuai dengan domisili terdekatnya.
Lima lokasi tersebut antara lain Puskesmas Poasia, Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Perumnas, Puskesmas Puuwatu, dan Puskesmas Kandai.
Pemeriksaan kesehatan CJH di Puskesmas Lepo-lepo pun nampak disaksikan Pj Wali Kota Kendari, Parinringi.
Tahapan ini menjadi salah satu langkah penting dalam persiapan pemberangkatan jemaah haji, termasuk di Kota Kendari.
Untuk musim haji 1446 H/2025, seluruh CJH diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa calon jemaah haji dalam kondisi fisik yang optimal, mengingat ibadah haji merupakan perjalanan panjang dan penuh tantangan fisik yang memerlukan kesiapan tubuh yang prima.
“Alhamdulillah untuk tahun ini jumlah jamaah haji terbesar ada di Kota Kendari sebesar 580 jemaah haji,” ujar Pj Wali Kota seperi dikutip dari lama kendarikota.go.id.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg. Fauziah, pemeriksaan kesehatan bagi CJH diadakan untuk mendeteksi sejak dini potensi gangguan kesehatan yang dapat menghambat keberangkatan atau bahkan membahayakan kesehatan jemaah saat berada di Tanah Suci.
Pemeriksaan ini mencakup serangkaian tes, seperti cek darah, pemeriksaan jantung, cek gula darah, serta pemeriksaan fisik lainnya untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang serius yang dapat menghalangi mereka untuk melaksanakan ibadah haji.
Para calon jemaah pun diwajibkan untuk membawa dokumen kesehatan yang sudah terverifikasi sebelumnya oleh petugas kesehatan, dan pemeriksaan pun dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan jemaah di satu tempat dan memastikan pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Bagi calon jemaah yang ditemukan memiliki masalah kesehatan serius, biasanya mereka akan disarankan untuk melakukan pengobatan lebih lanjut atau bahkan menunda keberangkatan, demi keselamatan mereka. Hal ini menjadi bagian dari komitmen untuk memastikan tidak hanya keberangkatan jemaah haji yang sukses, tetapi juga keberhasilan mereka dalam menjalankan ibadah haji dengan lancar tanpa terkendala masalah kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan ini juga menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk memperhatikan aspek kesejahteraan calon jemaah haji secara lebih luas. Selain memeriksa kondisi kesehatan fisik, petugas medis juga memberikan edukasi mengenai pola makan sehat, pentingnya istirahat yang cukup, serta cara menangani kondisi medis ringan yang mungkin timbul selama perjalanan.
Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan persiapan calon jemaah dalam menjaga kesehatan mereka selama melaksanakan ibadah haji.
**
Tinggalkan Balasan