Tren Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Naik, Butuh Penanganan Serius
BAUBAU – Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi pada tahun 2024 di Kota Baubau mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan, walaupun data tersebut belum dapat diuraikan secara spesifik, namun pada umumnya peningkatan angka tersebut bukan hanya di Baubau tetapi dibeberapa daerah lain juga mengalami hal yang serupa.
Hal ini menunjukkan upaya penanganan kekerasan ini memang harus mendapat perhatian serius.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Baubau yang secara tupoksi tentu memiliki peran vital agar perempuan dan anak-anak terhindar dari kekerasan.
Demikian diungkapkan Kepala DP3A Baubau, Abdul Rahman dalam keterangan resminya pada Selasa (21/1/2024).
Menurut Abdul Rahman, upaya untuk mencegah kekerasan atau mengurangi kekerasan tersebut adalah tanggung jawab semua pihak yang terkait.
Namun demikian, DP3A Baubau tetap memastikan ketika ada terjadi kekerasan, maka bisa dilaporkan ke DP3A baik itu laporannya dari pihak kelurahan, masyarakat, atau laporan dengan bentuk apapun.
Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan nomor hotline pengaduan untuk menyampaikan atau melapor ketika terjadi kekerasan.
Dikatakan, langkah dan strategi untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak salah satunya adalah sosialisasi dari satuan pendidikan hingga ke masyarakat.
Lebih lanjut, dijelaskan Abdul Rahman, disamping sosialisasi dan pendidikan penting juga memiliki Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK) sebagai mitra.
“PKK itu juga selalu berusaha memberikan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan keluarga sehingga kemudian kekerasan tersebut bisa diminimalisirkan,” ujar Abdul Rahman.
Kemudian peningkatan kualitas perempuan dan anak melalui beberapa program yang ada di DP3A seperti program forum anak yang sudah terbentuk kecamatan dan kelurahan-kelurahan.
“Disampng itu, ada pula program yang bernama KLA (Kota Layak Anak), dimana KLA memiliki banyak dimensi bagaimana Kota Baubau ini benar-benar menjadi tempat yang layak hidup bagi anak-anak,” pungkasnya.
**
Tinggalkan Balasan