Mahasiswa Unhas Praktik Lapang Terpadu Terkait Perikanan di Baubau
BAUBAU – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang terdiri dari mahasiswa program studi S2 Ilmu Perikanan dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) melakukan praktik lapang terpadu di Kota Baubau.
Praktik lapang terpadu Unhas ini diterima secara resmi Pj Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi di Aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata, Selasa (19/11/2024).
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Baubau memberikan apresiasi kepada Unhas yang telah memilih Kota Baubau sebagai lokasi praktik lapang terpadu sebab kalau memilih Baubau dan membandingkan dengan Sulawesi Selatan yang pembangun perikanannya mungkin agak jauh.
Tapi ini adalah komparasi yang baik untuk memberikan masukan buat pemerintah Kota Baubau dan Buton untuk membangun perikanan ke depan.
”Saya kira ini sangat kita butuhkan dan terima kasih. Ini sangat kami nantikan, seperti apa masukannya dan apa tindak lanjut yang bisa kita lakukan ke depan untuk pembangun perikanan di Baubau,” ujarnya seperti dikutip dari laman Pemkot Baubau.
Menurut Muh Rasman, membangun perikanan Baubau tidak akan bicara produksi, namun yang dibicarakan adalah penyimpanan, pengelolaan, logistik atau mungkin rantai dingin di Baubau.
Namun demikian, jika bicara produksi maka Buton Selatan, Buton Tengah, Buton, bahkan di Wakatobi yang menjadi perhatian.
Oleh sebab itu, dari konsep kewilayahan saja sudah menempatkan Baubau bukan sebagai wilayah produksi, hanya wilayah pengumpul atau wilayah distribusi.
Sehingga, mendorong pengelolaan perikanannya Baubau sangat diharapkan masukan dari praktik kerja lapangan ini, bagaimana baiknya rantai dingin perikanan atau rantai logistik perikanan atau sistem pengelolaan dan penyimpanan hasil laut di Baubau.
Sementara itu, Ketua Departemen Perikanan Unhas, Dr. Fahrul mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Baubau yang telah bersedia menerima rombongan Unhas yang akan melakukan praktik kerja dan workshop promosi dan sosialisasi program magister dan program doktor di Kota Baubau.
”Insya Allah kami berada di Kota Baubau kurang lebih 5 hari, tujuan kami didasari atas penilaian dan pengamatan di Kota Baubau terkait dengan praktik kerja lapangan mahasiswa S2 Ilmu Perikanan. Ada beberapa destinasi untuk praktek seperti di Wameo yang berkaitan dengan penangkapan kemudian ada ikan katapai di Sulaa,” jelasnya.
“Ada juga budidaya mabe dan pupuk laut kemudian ada hutan mangrove, inilah yang berdasar kami kenapa kami berkunjung ke Baubau sebagai bahan perbandingan dan pengamatan kami di daerah-daerah,” tutupnya.
**
Tinggalkan Balasan