BAUBAU – Memasuki malam ke-16 Ramadan, Perangkat Masjid Agung Keraton Buton kembali menggelar ritual adat Malona Qunua (Malam Qunut). Agenda ini rutin dilaksanakan sejak zaman kesultanan Buton

Tradisi ini menjadi ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sekaligus sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Kegiatan bertempat di Baruga Masjid Agung Keraton Buton yang juga dihadiri langsung Wali Kota Baubau, Yusran Fahim dan Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah Bolu, serta unsur Forkompinda, pimpinan OPD, dan masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Eko Prasetyo mengatakan, ritual adat Malona Qunua atau malam qunut Ramadan memiliki makna filosofi yang mendalam. Salah satunya bagaimana hubungan kedekatan emosional pemimpin dan masyarakatnya.

“Ritual adat Malona Qunua atau malam qunut Ramadan intinya adalah cerita budaya ataupun cerita sejarah yang memberikan kesan bahwasannya pemimpin daerah hadir pada malam ke 16 Ramadan ini untuk menegur dan bersapa dengan masyarakatnya yang kemudian kerinduan akan masyarakat untuk melihat pemimpinnya dimana zaman dahulu dengan fasilitas kegiatan ini bisa bertemu dengan bagus antara pemimpin dan masyarakatnya,” ujar Eko.

Disamping itu, sebagai ungkapan rasa syukur dimana sudah memasuki malam 16 Ramadan dengan berbagi rezeki, berbagi makanan, kudapan yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

“Kegiatan ini diharapkan mendapatkan berkah bagi semuanya baik Pemkot Baubau maupun masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, Wali Kota Baubau menyampaikan prosesi ritual adat Malona Qunua digelar secara konsisten oleh perangkat Masjid Agung Keraton Buton.

Pihaknya pun berkomitmen menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitas masyarakat Buton.

“Malona Qunua harus tetap dijalankan sebagai upaya melestarikan budaya dan adat istiadat leluhur Buton,” ujarnya.

Untuk diketahui, rangkaian Malona Qunua yang digelar pada Minggu (16/3/2025) dini hari dimulai dengan Salat Isya pada pukul 24.00 WITA di Masjid Agung Keraton Buton.

Kemudian dilanjutkan dengan Salat Tarawih dan Witir berjemaah yang kemudian ditutup doa dan munajat kepada Allah.

Pelaksanaan Salat Isya, Tarawih, Witir dan doa berakhir sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.

Setelah pelaksanaan Salat Isya, Tarawih, Witir, dan Doa maka tradisi Malona Qunua berakhir dengan sahur bersama, Pemkot Baubau, Sara Kidina, dan masyarakat.

**