BUABAU – Dinas Pertanian (Distan) dan Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Baubau mencatat produksi padi sawah meningkat dari tahun ke tahun. Dimana 2022 hanya 4,3 ton per hektar naik menjadi 4,7 ton per hektar di 2023.

Kepala Distan dan Ketapang Kota Baubau, Muh Rais menjelaskan, produksi padi mengalami peningkatan yakni padi sawah pada tahun 2022 produksi hanya 4,3 ton per hektar, dan pada tahun 2023 produksi mencapai 4,7 ton per hektar.

“Peningkatan produksi ini berkat pengadaan beni padi yang baru varietasnya yakni Santana, orang Baubau menyebutnya dengan beras karing-karing. Akan tetapi selama ini benih yang digunakan itu benih yang sudah berulang kali digunakan dan tidak pernah di ganti,” jelasnya, pada Rabu (10/1/2024).

Lanjut dia, pada tahun 2022 diganti benih padi yang baru tetap jenis Santana sehingga produksi lebih tinggi, sehingga bisa mendongkrak produksi yang tadinya hanya 4,3 ton per hektar menjadi 4,7 ton per hektar.

“Semoga masih bisa tetap kita pertahankan untuk padi sawah di tahun 2024 ini,” harap Rais.

Memasuki musim tanam dan penghujan tahun ini, ia menyebut bahwa pihaknya mempriotaskan petani untuk menanam padi sawah selain tanaman lainnya.

“Dan saat ini prosesnya, masih sementara pengolahan tanah yang direncanakan akhir Januari sudah mulai menanam untuk padi sawah karena sudah memasuki musim tanam,” kata Rais.

Hanya saja menurut dia, padi sawah dikeluhkan petani jika intensitas hujan masih kurang, sehingga ada beberapa petani yang meragukan karena pada musim ini petani akan kekurangan air lagi.

“Kami berharap dalam waktu dekat ini hujan semakin banyak intensitasnya sehingga keresahan itu tidak menjadi kendala lagi bagi petani,” pungkasnya.

**