Tanggapan Pemprov Sultra Soal Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa yang Viral
KENDARI – Bangunan megah Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa yang menelan anggaran hingga Rp 32,8 miliar dan mulai rusak itu viral di sosial media.
Dalam video amatir yang viral tersebut, tampak bangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa ternyata tidak terbuat dari tembok melainkan berbahan dasar Glass Reinforced Concrete (GRC) Board.
Bahan Glass Reinforced Concrete (GRC) Board yang membungkus sejumlah tiang besi sudah tampak bolong dan pecah di beberapa bagian.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul mengatakan pihaknya sudah mengetahui video viralnya tentang Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa itu.
Pahri mengaku, memang ada kerusakan di bangunan gerbang tersebut yang disebabkan oleh orang tidak tidak dikenal (OTK), dan bukan rusak alami.
Dalam pengecekan yang dilakukan pihaknya, ditemukan batu-batu besar yang diduga sengaja dilempar ke dalam. Kemudian, ada pula beberapa bagian gerbang yang dipotong.
Menyoal bangunan gerbang yang kosong bagian tengahnya, Pahri menjelaskan, bahwa konstruksi pembangunan di Sultra tidak lagi menggunakan konstruksi batu merah untuk beton penuh sejak tahun 2000an.
“Contohnya di Rujab Gubernur, Kantor Gubernur itu semua kolom-kolom besar tidak ada isinya,” kata Pahri dikutip dari HeloIndonesia.com, Rabu (10/9/2024).
“Jadi beton saja kemudian kita bungkus dengan bahan GRC, dia beton campuran serat kaca,” jelasnya lagi.
Penggunaan GRC ini, kata Pahri, karena ketahanannya yang mampu bertahan hingga 25 tahun, tahan api, tahan air dan mudah dalam perawatan.
Sedangkan ruang kosong dalam gerbang memang didesain demikian sebagai ruang pemeliharaan. Sehingga, kata Pahri, ada tempat tangga untuk memperbaiki jika terjadi kerusakan di atas gerbang.
“Karena ada estetika bentuk yang kita kejar, jadi kalau kita gunakan beton atau batu merah itu tidak bisa,” kata Pahri.
Diungkapkan Pahri, pihaknya juga sudah menunda pembayaran kontraktor pembangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa itu karena adanya kerusakan dan masih dalam tahap perbaikan.
“Uang kontraktor yang tertahan sebanyak kurang lebih Rp 6 miliar. Itu kita tahan sampai dilakukan perbaikan terhadap kerusakan tersebut,” demikian Pahri.
Diketahui proyek Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa ini mulai dikerjakan sejak Agustus 2022 di masa pemerintahan Gubernur Sultra, Ali Mazi, dan selesai pengerjaannya pada Februari 2024.
Dilihat dari laman LPSE Sultra, Pembangunan Ornamen Jembatan III Jalan Kendari-Toronipa ini dikerjakan oleh PT Karya Inti Bumi Konstruksi sebuah perusahaan konstruksi yang beralamat di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
**
Tinggalkan Balasan