Komoditas Perikanan dan Perkebunan Sultra Potensial Diekspor ke Mesir
KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan kekayaan alamnya yang berlimpah juga turut mengambil bagian dalam aktivitas perdagangan luar negeri.
Letak geografisnya yang diapit daerah pesisir, pegunungan yang subur dan hutan taman nasional membuat Sultra sungguh representasi nyata dari istilah zamrud khatulistiwa.
Selain komoditas pertambangan yang masih mendominasi sektor ekspor Bumi Anoa, saat ini komoditas perikanan hingga perkebunan juga telah menarik perhatian dari pasar internasional.
Salah satu negara yang memiliki pangsa pasar khususnya untuk komoditas perikanan hingga perkebunan adalah Mesir.
Hal ini disampaikan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Mesir, Lutfi Rauf saat bertemu dengan para pelaku usaha produk pertanian, perikanan, dan hasil laut membahas akses pasar produk ekspor di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sultra, Senin (5/8/2024).
Lutfi menjelaskan pasokan, khususnya untuk komoditas perikanan dan perkebunan, masih sangat tinggi dengan masih kurangnya penjajakan peluang selama ini.
Dirinya menambahkan masyarakat Mesir yang mencapai 110 juta jiwa, saat ini mengimpor lebih dari 80 persen kebutuhan produk pangan, diantaranya minyak goreng, minyak nabati, margarin, kelapa dan olahannya. Selain itu ada pula kopi, teh dan rempah-rempah.
“Pasar Indonesia menguasai pasar Mesir sebesar 1,85 persen dan beberapa produk komoditas pangan Indonesia menjadi primadona di peringkat pertama,” kata Lutfi.
Menurut Lutfi peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Mesir dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembebasan bea masuk untuk beberapa produk seperti biji kopi, minyak sawit dan turunannya, bea masuk dua persen untuk seluruh produk rempah-rempah, lima persen untuk produk perikanan dan hasil laut.
Keringanan tarif ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberi akses pasar produk Indonesia khususnya Sultra ke pasar Mesir.
Lutfi berharap dengan pertemuan ini dapat mengurai kendala dan menemukan solusi terbaik sehingga lalu lintas dan rantai pasokan produk ekspor tidak mengalami kendala di dalam negeri.
Sementara itu, Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti S yang ikut mendampingi Lutfi mengatakan produk Indonesia disukai di Mesir karena harganya terjangkau oleh pembeli potensial Mesir.
“Bagi buyer Mesir, yang penting harga ketemu, seberapa pun jumlah produk yang kita tawarkan,” ungkap Syahran.
Syahran melanjutkan produk perikanan dan hasil laut, Mesir tidak banyak memberi syarat standardisasi seperti negara lain, dokumen yang diminta pun standar seperti sertifikat kesehatan produk, surat keterangan asal, invoice, packing list dan bill of lading (B/L).
Analis Perdagangan Ahli Madya, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Hamidi yang juga mengikuti Dubes memaparkan isu terkait lalu lintas kontainer Sultra yang belum bisa masuk langsung ke luar negeri.
Hamidi berharap akses lalu lintas kontainer ini dapat lebih lancar sejalan dengan perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai upaya mengurangi waktu sehingga biaya berkurang dan harga dapat lebih bersaing di pasar ekspor.
Di lain pihak, Plt Kepala Disperindag Sultra, Laode Muh. Fitrah Arsyad menjelaskan bila sektor perikanan dan kelautan rutin menjadi komoditas yang diekspor dari wilayah mereka.
Diantaranya ikan kakap, tuna, gurita, dan udang, serta kepiting bakau, selain itu ada produk mete, lada, pala, biji kopi dan briket arang batok kelapa.
Dirinya pun mengharapkan adanya akses pasar yang lebih luas untuk produk Sultra masuk ke pasar Mesir.
Selain itu, potensi pangsa pasar Mesir untuk komoditas perikanan hingga perkebunan Sultra ini tentu sejalan dengan upaya Disperindag untuk mendorong agar sektor di luar pertambangan yang selama ini share ekspor dari total nilai ekspornya masih minim.
Secara umum, adapun komodias perikanan hingga perkebunan Sutra yang masuk dalam pasar ekspor masih didominasi oleh Cakalang Beku, Daging Kakap Beku, Daging Kerapu Beku, Daging Lobster Beku, Udang Vennamei, Gurita Beku, Kepiting Bakau, Kepiting Kaleng, Tuna Sirip Kuning Beku, Ikan Kakap Segar, dan Ikan Tengiri Segar. Selain itu juga ada komoditas perkebunan seperti Buah Pinang dan Kelapa.
**
Tinggalkan Balasan