Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Pengembangan IKM di Sultra
KENDARI – Sektor industri dan perdagangan merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara, sebab sektor ini tidak hanya berfungsi sebagai penggerak roda perekonomian, akan tetapi mampu menjadi sumber penghidupan dan pembangunan masyarakat.
Strategi industri yang dikembangkan lebih menonjolkan aspek-aspek ekonomi tanpa mempersoalkan apakah industri tersebut menciptakan impor bahan baku, barang modal dan impor jasa lanjutan.
Perubahan±perubahan tersebut memberikan peluang untuk tumbuh berkembangnya kegiatan-kegiatan baru yang produktif dan sekaligus juga merupakan tantangan yang harus diantisipasi secara seksama.
Untuk itu, setiap pelaku ekonomi diharuskan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global.
Hal ini disebabkan dalam era globalisasi kemampuan produksi dan pemasaran dilandaskan pada kemampuan menciptakan barang/jasa yang laku di seluruh dunia dalam arti mampu bersaing secara global dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi.
Permasalahan yang paling krusial adalah apakah dengan kondisi tersebut, pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) sanggup untuk menghadapi tantangan di era global ini.
Oleh karena itu maka pengembangan dan pemberdayaan IKM harus mampu meningkatkan daya saing dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Sehingga IKM harus melakukan pembenahan diri dengan berorientasi pada pengkajian peluang dan tantangan yang berbasis teknologi agar mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disadari benar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang merupakan lembaga pemerintah bertugas yang salah satunya yaitu dalam mendata IKM dan memberikan pelatihan terhadap IKM.
Selain fokus pada peningkatan daya saing IKM, Disperindag Sultra juga menyebut pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan IKM.
Kepala Bidang IKM dan Perwilayahan Disperindag Sultra, Muh Yasser Tuwu menjelaskan kolaborasi ini menjadi kunci untuk merancang strategi pengembangan yang efektif dan berkelanjutan.
Pihaknya menyadari keberhasilan dalam mengembangkan IKM lokal tidak dapat dicapai sendirian. Keterlibatan dinas-dinas terkait sangat penting untuk memastikan sinergi dan dukungan yang komprehensif.

Sebagai contoh dalam pengurusan perizinan dibutuhkan kolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Kerja sama ini bertujuan untuk meminimalkan birokrasi dan hambatan administratif yang sering dihadapi oleh pelaku usaha dalam mendapatkan izin operasional.
Selanjutnya, kerja sama dengan Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi produk IKM, jjika hendak mendorong IKM untuk naik kelas atau meningkatkan levelnya juga dibutuhkan sejumlah persyaratan salah satunya sertifikat halal ini.
“Kalau berbicara soal pengembangan industri kecil tidak bisa hanya 1-2 instansi saja yang berperan, contoh Disperindag tidak akan mungkin akan memberikan bantuan permodalan karena bukan Tupoksinya, berarti harus dibina oleh teman-teman Dinas Koperasi dan UMKM, kemudian Disperindag tidak bisa membina pada sektor izin edarnya, berarti itu masuk pada tugas Dinas Kesehatan,” ujar Yasser belum lama ini.
Kolaborasi lintas sektor ini kata Yasser, memungkinkan adanya pertukaran informasi, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan untuk membantu para pelaku IKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
“Jadi harus banyak instasi yang masuk untuk melakukan pembinaan untuk pelaku-pelaku industri kecil. Bahkan banyak pihak juga kami ajak untuk melakukan kolaborasi dalam hal promosi produk IKM kita seperi mengikutsertakan dalam pameran internasional yang dilaksanakan di dalam negeri,” bebernya.
Melalui inisiatif kolaboratif ini, Disperindag bertekad untuk terus mendukung pertumbuhan IKM melalui program-program inovatif dan solusi yang berkelanjutan.
Dengan demikian, diharapkan IKM dapat menjadi pilar utama dalam perekonomian lokal, memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
**
Tinggalkan Balasan