KONAWE – Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Konawe diproyeksi naik signifikan sekitar Rp2,2 triliun pada tahun 2023 mendatang dari sebelumnya hanya Rp1,4 triliun.

“Kalau di tahun ini Rp 1,4 triliun, tapi tahun depan kemungkinannya akan naik lebih signifikan,” kata Ferdinand, Senin (1/8/2022).

Proyeksi APBD Konawe diperoleh dari data APBD pada tahun 2019-2021.

Menurutnya, kenaikan APBD itu karena Pemkab Konawe mendapat ruang dari pemerintah pusat untuk mengusulkan program yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dengan dasar itu, Pemkab memaksimalkan usulan program tersebut sehingga dapat mencapai selisih angka Rp600 miliar.

“Alhamdullah, kita (Konawe) mendapat porsi pengusulan DAK yang besar sampai mencapai 9 bidang kategori, dibandingkan dengan daerah lain yang hanya diberikan 5 batas kategori, sehingga pemkab menangkap peluang itu dengan mengusulkan sebanyak mungkin, sesuai batas maksimal porsi yang diberikan itu,” tutur Ferdinand.

Ferdinan enggan menyebutkan secara spesifik soal usulan anggaran DAK yang bisa mencapai Rp600 miliar itu. Namun sasaran prioritas dalam program pembiayaan itu melekat dibeberapa dinas teknis diantaranya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan beberapa dinas lainnya.

“Kalau untuk sasarannya yang pasti akan membiayai sektor infrastruktur dan perumahan, juga yang dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat, termasuk bidang ekonomi pertanian, peternakan dan perikanan,” katanya.

“Yang pastinya itu usulan , kan serasa rugi kita diberikan ruang yang besar untuk mengisi usulan diaplikasi, namun kita tidak menangkap peluang itu. Sedangkan untuk realisasinya tergantung peraturan Menteri Keuangan (Kemenkeu) kedepannya dalam mempertimbangkan kebijakan itu, misalnya yang kita usulkan Rp600 miliar, namun yang ditetapkan Rp300 miliar, ya sudah itu DAK yang pasti yang paten akan kita terima dari pusat,” terangnya.

Ia mengatakan, bahwa saat ini memang daerah Konawe mendapat perhatian yang maksimal dari pemerintah pusat. Karena melihat secara fiskal kedaerahannya masih banyak kekurangan yang perlu diisi karena melihat prospek makro ekonomi yang semakin bagus. Sehingga harus ditunjang dengan infrastruktur daerah yang memadai.

Apalagi, kata dia, masuknya sejumlah investasi di daerah ini cukup mempengaruhi sektor penyerapan tenaga kerja. Kemudian berimplikasi terhadap peningkatan ekonomi makro yang berdampak pula terhadap peningkatan pendapatan UMKM. Hal ini pula yang mendukung meningkatnya pembangunan ekonomi nasional.

“Dan yang paling penting juga Konawe memiliki sumber daya yang potensial mendukung proyek strategis nasional. Bahkan baru ada revisi tentang SK proyek strategis nasional bahwa daerah Routa telah masuk di dalamnya itu,” terangnya.

“Nah bisa kita lihat. Salah satu unsur pendukung Konawe mendapat jatah DAK yang besar ,karena dengan itu program daerah dapat bersinergi dengan percepatan pembangunan proyek nasional yang ada di Konawe . Seperti pembangunan bendungan Ameroro, Kawasan Industri Indonesia Konawe Industri Park (IKIP), Bendungan Pelosika. Dan hal ini membuka peluang pembangunan di Konawe yang semakin baik dan berkelanjutan,” pungkasnya.**