RSUD Bahteramas Diharapkan Cepat Merespon Keluhan Pasien
KENDARI – RSUD Bahteramas diharapkan untuk lebih cepat memberikan respon atas keluhan pelayanan dari masyarakat atau pasien.
Hal tersebut disampaikan Kepala Ombudsman Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Mastri Susilo menanggapi surat tertulis dari keluarga pasien cuci darah yang merasa tidak mendapat pelayanan baik dari petugas RSUD Bahteramas.
Diketahui keluhan dari keluarga pasien itu akhirnya menuai respon beragam dari masyarakat dan sempat viral di jagat media sosial.
“Alhamdulillah, setelah kami melakukan mediasi dan bertemu dengan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) semuanya sudah tertangani dengan baik,” ujar Mastri Susilo dikutip dari laman Sultra Antaranews, Rabu (24/5/2023).
Dijelaskan Mastri, awal keributan dari keluarga pasien yang cuci darah di RSUD Bahteramas itu diduga saat pasien akan melakukan cuci darah, namun alat “finger print” dengan ruangan cuci darah di RSUD Bahteramas berada ditempat berbeda dan dianggap terlalu jauh dari tempat dimana pasien dirawat.
Keluarga pasien pun merasa kesulitan dan menganggap dirugikan, apalagi pasien dalam kondisi lemah dan hanya bisa menggunakan kursi roda atau terbaring di tempat tidur pasien.
“Dengan dasar kejadian ini, Ombudsman Sultra berharap alat finger print atau proses finger print-nya bisa dilakukan di ruangan yang sama dengan tempat cuci darah,” ujar Mastri.
Dijelaskan Mastri, pihaknya telah melakukan pertemuan bersama dengan pimpinan BPRS, LM Bariun sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terkait pengelolaan di rumah sakit milik pemerintah provinsi itu.
“Jadi terkait pengawasan internal dalam hal pelayan di rumah sakit adalah wewenang penuh BPRS,” jelasnya.
“Karena selain melakukan pengawasan juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit yang ada di Sultra ini,” ujarnya. [*]
Tinggalkan Balasan