KENDARI – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) menyambangi SMAN 11  Kendari dan SMAN 12 Kendari.

Kedatangan AJP, tidak lain dalam rangka mensosialisasikan terkait Pembinaan Ideologi Pancasila serta Wawasan Kebangsaan kepada para pelajar, Senin (20/11/2023).

AJP mengatakan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan tersebut penting dilaksanakan, terlebih bagi mereka generasi muda bangsa seperti kaum milenial atau pelajar agar jangan terpengaruh paham lain.

Olehnya itu, pentin rasanya menanamkan nilai-nilai kebangsaan terhadap generasi muda dengan memahami benar-benar empat pilar dalam berbangsa dan bernegara.

Dimana yang dimaksud empat pilar, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Salah satu agenda penting DPRD dalam rangka menyuksesi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan. Saya memilih mensosialisasikan ke pelajar, karena mereka ini adalah generasi muda yang mesti dibekali sejak dini,” ucap AJP.

Ke depan, apabila para generasi milenial ini sudah memahami apa yang dimaksud ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, tidak sulit lagi bagi mereka untuk menanamkan ke generasi berikutnya.

Ini juga membantu sekolah-sekolah menanamkan kembali nilai-nilai luhur bangsa, karena mata pelajaran khususnya pendidikan kewarganegaraan (PKn) sudah tidak masuk dalam kurikulum.

“Kita ingin melalui sosialisasi ini, rasa nasionalme terhadap negara benar-benar tertanam kepada generasi muda kita,” katanya.

Sehingga dirinya berharap, supaya generasi muda selalu menerapkan dan memahami serta menjelaskan pentingnya ilmu-ilmu pengamalan butir-butir Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada generasi muda lain.

Sebab tambah politisi Golkar itu, jika penerapannya tidak mulai sejak dini, dikhawatirkan ke depannya para penerus bangsa kurang mengerti dasar negara Indonesia yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.

Khawatirnya, bila bukan dari sekarang generasi muda didoktrin soal ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, beranjak ke jenjang pendidikan, bisa saja pola pikir mereka berubah, dan bahkan kemungkinan ada yang tidak mengakui empat pilar kebangsaan ini.

“Saat ini tengah memasuki masa transisi bagi mereka yang masih duduk dibangku SMA. Nah dengan ini, mereka bisa menanamkan jiwa nasionalme, karena tanpa empat pilar ini, nanti susah hidup bernegara,” tukasnya.

**