HaloSultra.com – Pasca reformasi 1998, siapapun bisa menjadi apapun, terlepas dari kekurangannya, reformasi telah mengantarkan Indonesia menjadi negara demokrasi yang diakui dunia, sistem pemilihan langsung yang telah diterapkan di Indonesia membawa harapan baru bagi setiap warga negara dari semua unsur dan golongan untuk bercita-cita membangun bangsa atau daerahnya melalui jalur politik.

Sebut saja mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, jika bukan karena sitem pemilihan langsung, kita tidak pernah membayangkan ada putra bangsa dari kalangan etnis minoritas yang menjadi kepala daerah, demikian halnya dengan pemimpin-pemimpin muda, banyak sekali kepala daerah Gubernur, Bupati, Wali Kota dari kaum muda yang mendapat kepercayaan dari rakyat melalui pemilihan langsung.

Menjelang pemilihan Kepala Daerah serentak 2024, fenomena kemunculan figur baru dan tergolong muda kian marak ditemukan, dalam konteks lokal Kendari, beberapa nama baru mulai bermunculan dan mencuri perhatian publik, sebut saja nama Yudhianto Mahardika.

Politisi Partai Gerindra ini kian santer namanya disandingkan dengan mantan Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu untuk bersanding dalam perhelatan pilkada Kota Kendari, Yudhi bukan pendatang baru dalam dunia politik, saat ini dirinya masih mengemban tugas segagai anggota DPRD Provinsi Sultra dari daerah pemilihan Kota Kendari, nama besar ayahnya Anton Timbang yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kadin Sultra juga menjadi salah satu variabel yang patut diperhitungkan.

Selain Yudhianto, nama baru yang muncul adalah Afdhal, Politisi Partai Perindo yang juga sebagai Ketua DPW Perindo Sultra mulai menjadi perbincangan hangat, jagad maya belum lama ini menampilkan Foto Afdhal dan Giona, putri sulung dari mantan Gubernur Sultra Nur Alam, beredar spekulasi keduanya akan berpasangan dan maju dalam Pilwali Kendari.

Tidak sampai disitu, nama Afdhal kembali mencuat setelah dirinya menjadi salah satu figur yang diusung oleh Partai Golkar Kendari untuk maju dalam Pilwali, padahal diketahui perolehan kursi Partai Perindo Kota Kendari tidak lebih banyak dari kursi yang dimiliki Golkar, Perindo 2 kursi sementara Golkar sebagai pemenang Pemilu di Kota Kendari
memiliki 6 kursi.

Usungan dari Golkar Kendari ini tentu menjadi isyarat bahwa nama-nama baru yang bermunculan tidak hanya sekedar pansos atau gertak sambal, Partai sekaliber Golkar yang punya segudang pengalaman dalam sejarah perpolitikan tanah air tentu memiliki pertimbangan memasukkan nama Afdhal dalam kandidasi Pilwali Kendari.

Tahapan pendaftaran Calon Kepala Daerah akan dimulai pada agustus 2024, artinya masih ada waktu 4 bulan untuk mencermati perkembangan kandidasi Pilwali Kendari, Warga Kendari ikut menanti perkembangan dan dinamika ini, sebagai penulis kami akan mencoba membedah figur-figur baru yang bermunculan dalam rangka membantu masyarakat Kendari untuk menentukan pilihan terbaiknya, patut kita tunggu.

 


Penulis:
A.W. Setiawan
Pengamat Politik dari Skala Data Indonesia


Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi dalam tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.