Peningkatan Ekspor Komoditas Potensial Non Tambang Sultra Terus Didorong
KENDARI – Kegiatan ekspor merupakan salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Ekspor merupakan sumber devisa yang sangat diperlukan bagi negara-negara yang memiliki perekonomian, karena ekspor dapat memberikan pengaruh yang luas di berbagai negara, yang memungkinkan peningkatan produksi yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan stabilitas ekonomi negara.
Namun, dalam menghadapi pasar global yang semakin kompleks, dibutuhkan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek terkait, serta strategi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif yang dilakukan secara terintegrasi untuk mendukung peningkatan ekspor.
Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki beragam kekayaan dan segala potensi sumber daya alam yang berlimpah turut mengambil perean dalam aktivitas perdagangan luar negeri.
Hal itu tercermin dalam statistik ekspor dimana berdasarkan data tersebut diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Bea dan Cukai, komoditi yang selama ini menjadi andalan Sultra antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut.
Namun seiring dengan masifnya industri pertambangan yang bertumbuh di Bumi Anoa membuat produk pertambangan terus mendominasi dari segi kuatitas di pasar ekspor.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sultra mencatat berdasarkan kinerja ekspor Sultra periode Januari hingga Mei 2024 menunjukkan komoditi ekspor masih didominasi oleh produk industri olahan pertambangan yakni Ferro Nickel/NPI dan Stainless Steel.
Share ekspor pada produk Ferro Nickel yakni 70,88 persen dari total nilai ekspor atau 1,2 miliar USD, sedangkan untuk Stainless Steel volume ekspornya mencapai 28,76 persen atau 407,32 juta USD.
Lain halnya dengan produk non pertambangan yang meskipun secara ragam komoditas lebih banyak namun dalam hal share ekspor dari total nilai ekspor masih minim.
Adapun komodias non pertambangan Sutra yang masuk dalam pasar ekspor masih didominasi oleh hasil perikanan dan kelautan seperti Cakalang Beku, Daging Kakap Beku, Daging Kerapu Beku, Daging Lobster Beku, Udang Vennamei, Gurita Beku, Kepiting Bakau, Kepiting Kaleng, Tuna Sirip Kuning Beku, Ikan Kakap Segar, dan Ikan Tengiri Segar. Selain itu juga ada komoditas perkebunan seperti Buah Pinang dan Kelapa.
Pihak Disperindag Sultra pun saat ini berupaya menyeimbangankan dan meningkatkan produk ekspor non pertambangan agar tak kalah dengan dengan sektor tambang.

Salah satu langkah yang ditempuh dengan jalan peningkatan sinergitas yang terjalin antar lembaga.
“Upaya yang kami tempuh untuk mendorong kuantitas produksi dan kualitas komoditi non pertambangan untuk masuk ke pasar ekspor adalah dengan meningkatkan sinergitas dengan instansi teknis dan seluruh stakeholder seperti Bea Cukai, Karantina Pelabuhan, dan lainnya,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sultra, Nur Adnan Hadi belum lama ini.
Selain itu, Nur Adnan menyebut komoditas non pertambangan yang diekspor sebagian besar masih berupa bahan baku.
“Produk non pertambangan yang diekspor mayoritas masih belum ada proses diversifikasi dan peningkatan nilai tambah,” jelasnya.
Guna mengurai hal itu, Disperindag terus memberikan pembinaan secara berkelanjutan kepada pelaku usaha ekspor.
“Dengan adanya pembinaan dan pendampingan kepada pelaku usaha diharapkan adanya peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk maupun komoditi yang berorientasi ekspor,” imbuh Nur Adnan.
Lanjut kata dia, untuk memaksimalkan upaya peningkatan kinerja ekspor komoditi non pertambangan, pihaknya juga mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk berkontribusi bersama.
Sebab, selain karena Sultra memiliki potensi komoditas non pertambangan seperti kakao, jambu mete dan perikanan tangkap yang sangat melimpah, juga geliat ekspor telah ditunjang dengan infrastruktur seperti Pelabuhan Bungkutoko di Kota Kendari.
Dengan berbagai langkah dan pendekatan yang terus dilakukan ini, Disperindag Sultra optimistis apabila sektor ekspor khusunya komoditas non pertambangan akan meningkat secara berkelanjutan.
**
Tinggalkan Balasan