WAKATOBI – Tina Nur Alam (TNA) kembali melanjutkan safari politiknya di Kabupaten Wakatobi pada Selasa (8/8/2023). dengan bersilaturahmi dengan warga Desa Mola Raya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan.

Dalam kunjungannya, anggota Komisi X DPR RI itu nampak didampingi mantan Pj Bupati Wakatobi pertama Sarifudin Safa’a dan Wakil Ketua DPRD Wakatobi La Ode Nasrullah.

Tina dalam kesempatannya memaparkan tugas dan fungsinya di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan riset dan teknologi, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan.

”Empat tahun ini saya sudah berada di Komisi X,” kata TNA.

Selama periode tersebut, dirinya telah banyak berkontibusi khusunya di dunia pendidikan untuk Bumi Anoa, salah satunya dengan memperkuat akses pendidikan melalui memberikan beasiswa PIP melalui dana aspirasinya kepada kurang lebih 100 ribu siswa-siswi SD, SMP, hingga tingkat SMA/SMK di wilayah Sultra.

Baca Juga:  Kapal Bawa 12 Nelayan Mati Mesin di Perairan Kaledupa, Tim SAR Evakuasi

Tak hanya kepada murid SD-SMA/SMK, Tina juga telah menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa. Hingga kini, kurang lebih 2 ribu mahasiswa telah mendapatkan beasiswa pendidikan yang selanjutnya dikenal dengan KIP.

”Mungkin di Mola ini belum ada (beasiswa aspirasi), tapi kalau di Kaledupa, Wanci sudah ada,” ujar TNA.

Kata politisi yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024-2029 ini, untuk mendapat beasiswa PIP maupun KIP memiliki sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Baca Juga:  Sempat Terseret Arus di Permandian Wangi-wangi, Aura Kasih Diselamatkan Tim SAR

“Yang penting data Dapodiknya benar. Nanti silahkan berhubungan dengan staf saya, nanti diberi tahu caranya,” imbuhnya.

”Jadi bukan hanya pada saat kuliah, tapi pertama masuk sampai ke semester delapan, tapi ada syaratnya IPK-nya tidak boleh kurang dari 3, kurang dari 3 otomatis beasiswa diputus dan di dalam perkuliahan tidak boleh menikah,” lanjutnya.

TNA berharap dengan adanya bantuan beasiswa bisa meningkatkan sumber daya manusia yang unggul untuk Sultra.

”Itu semua untuk mencerahkan kehidupan anak-anak bangsa, karena kita di Sulawesi Tenggara ini punya SDA yang kaya,” pungkasnya.

**