KENDARI – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari mengimbau para siswa untuk tidak membawa permainan latto-latto atau katto-katto di sekolah.

Hal tersebut tertuang dalam surat imbauan Kepala Dikmudora Kendari Nomor 800/128/2023.

“Siswa dilarang bermain latto-latto atau permainan lainnya dan tidak boleh dibawa ke dalam sekolah karena mengganggu proses belajar mengajar siswa,” terang Kepala Dikmudora Kendari, Saemina di Kendari, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga:  Terima Belasan Aduan Terikait BBM Oplosan, LBH HAMI Sultra Siapkan Langkah Hukum

Dalam surat tersebut juga diimbau kepada orang tua siswa untuk mendampingi anaknya dalam permainan latto-latto atau katto-katto ini.

“Dampak positifnya latto-latti ini dapat melatih keseimbangan serta konsentrasi siswa serta menghindarkan anak dari bermain gadget,” bilangnya.

“Kalau dampak negatifnya, juga bisa mencederai diri sendiri dari pergelangan tangan, benturan mata, benturan kepala, karena sudah banyak kejadian,” sambungnya.

Baca Juga:  Dukung Ketahanan Pangan, Pemkot Kendari Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani

Meski sempat hilang atau redup, permainan Katto-Katto atau Latto-Latto ramai kembali dimainkan oleh semua kalangan baik anak-anak hingga remaja di berbagai daerah belakangan ini.

Tak terkecuali di Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan mainan yang menggunakan dua biji plastik bundar yang diikat seutas tali tersebut dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional ataupun di toko mainan di berbagai wilayah Sultra. *