KENDARI – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran melihat langsung kondisi dua bayi yang tengah menjalani perawatan intensif akibat malnutrisi dan penyakit Tuberkulosis Paru (TB) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sabtu (29/2/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam menangani permasalahan kesehatan anak, terutama terkait stunting dan penyakit menular.

Dua bayi yang dikunjungi adalah Bayi Ry dan Bayi Dz, yang keduanya berusia 9 bulan.

Bayi Ry didiagnosis mengalami malnutrisi energi protein (stunting) dengan berat badan hanya 3,2 kg saat pertama kali dirawat.

Setelah mendapatkan perawatan medis selama seminggu, berat badannya meningkat menjadi 4,2 kg.

Sementara itu, Bayi Dz menderita marasmus dan Tuberkulosis Paru, namun juga menunjukkan perkembangan positif setelah intervensi medis yang intensif.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Wali Kota Kendari memberikan santunan sebesar Rp3 juta untuk masing-masing bayi.

Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam proses pemulihan anak-anak mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Siska menegaskan bahwa stunting merupakan masalah nasional yang menjadi perhatian serius pemerintah.

Dia mengungkapkan saat ini angka stunting di Kota Kendari mencapai 2,10 persen, dengan 583 bayi terdampak, tetapi baru 133 bayi yang telah mendapatkan intervensi medis.

“Ini adalah tantangan besar bagi kami, Pemerintah Kota Kendari, Dinas Kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya untuk menurunkan angka stunting di daerah ini,” ujar Siska Karina Imran.

Dirinya pun mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kondisi kesehatan anak-anak mereka.

Wali Kota meminta agar setiap keluarga yang mencurigai anaknya mengalami tanda-tanda stunting segera melapor ke petugas kesehatan.

Siska juga mengingatkan tenaga medis untuk terus mengidentifikasi dan menangani kasus stunting di berbagai wilayah.

**