SURABAYA – Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) mengikuti Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) di Universitas Ciputra (UC) Surabaya, Jawa Timur yang berlangsung mulai 16-21 Juli 2024.

Perwakilan UHO tersebut nantinya akan bersaing dengan 108 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia.

Tiga mahasiswa itu adalah Anggun dari Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum; Emy Aulia dari Jurusan Pendidikan Bahasa FKIP Inggris; serta Al Fathir dari Jurusan Sastra Inggris yang akan bertindak sebagai juri.

Ketua Tim Delegasi UHO, Deddy Amrand mengatakan sebelum ke tingkat nasional, mereka telah lolos seleksi Wilayah III yang dihelat secara dalam jaringan (online) pada 26-30 Juni di UHO.

Baca Juga:  Wali Kota Kendari Lantik JPT Pratama hingga Pejabat Administrator, Begini Pesannya

“Wilayah III itu terdiri dari 40 universitas dari wilayah timur Indonesia. Di tingkat nasional, KDMI diikuti oleh peserta dari 108 universitas dan digelar mulai 15 sampai dengan 22 Juli 2024,” ujar Deddy.

Dosen pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP itu menjelaskan jadwal KDMI diagendakan pada 17-19 Juli. Kemudian untuk final dilaksanakan pada 20 Juli dan penutupan KDMI pada 21 Juli 2024.

Sementara itu, dikutip dari Kantor Berita ANTARA, Head Student Affairs Universitas Ciputra Surabaya Novi Rosita mengatakan kegiatan itu merupakan kali pertama kampusnya menjadi tuan rumah untuk kompetisi bergengsi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca Juga:  Kasus Pembakaran Motor di Pelabuhan Lama Ereke Terungkap, 1 Pelaku Ditangkap

“Selama lima bulan ini kami mempersiapkan fasilitas untuk pelaksanaan KDMI. Kami melibatkan 262 mahasiswa sebagai panitia dan mereka juga antusias,” kata Novi.

Rektor Universitas Ciputra Surabaya Yohannes Somawiharja menambahkan kompetisi debat itu bukan hanya mencari pemenang, tetapi mendorong generasi muda untuk punya cara berpikir kreatif, kritis, dan mampu menyediakan solusi dari permasalahan.

“Jadi, bukan hanya untuk dipahami, tetapi bisa mengajak orang untuk bisa bersama-sama mengerjakan solusi atas permasalahan nasional dan internasional beserta alternatif pemecahannya melalui debat,” tutur Yohannes.

**