Demo Berujung Bentrok, Pedagang di Pertigaan Kampus UHO Terpaksa Tutup
KENDARI – Kericuhan dalam aksi demonstrasi di pertigaan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (12/6/2023), membuat para pedagang di toko maupun lapak yang berada di area tersebut pun menutup sementara tempat usahanya.
Berdasarkan pantauan HaloSutra.com, sejumlah pemilik toko tidak melakukan aktivitas seperti biasa karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan terkait dengan adanya aksi demo yang berujung bentrokan tersebut.
Padahal pada hari biasa di lokasi tersebut, ramai para pedagang yang menjajakan jualannya mulai dari pakaian, aksesoris, makanan hingga pada sektor jasa.
Diketahui, bentrokan terjadi antara pihak kepolisian dengan massa yang melakukan aksi demonstrasi di pertigaan Kampus UHO Kendari pecah pada Senin (12/6/2023).
Kericuhan terjadi saat polisi mulai membubarkan massa yang melakukan blokade jalan hingga berbuat anarkis di lokasi tersebut yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas.
Terlihat ratusan personel dari Polda Sultra yang dikerahkan dalam pengamanan unjuk rasa memukul mundur massa dengan menggunkan tembakan gas air mata.
Massa pun terus melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke arah polisi.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka menjelaskan sebanyak 500 personel dari Polda Sultra diterjunkan dalam upaya membubarkan para massa yang anarkis.
Dia menceritakan, pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi ini merupakan buntut dari penghinaan salah satu suku di Sultra.
Namun dalam aksi itu, massa melakukan anarkis hingga melakukan blokade jalan yang membuat masyarakat tidak nyaman.
“Hari ini adalah penyampaian pendapat di muka umum. Namun mengingat penyampaian di muka umum itu tidak sesuai prosedur hingga melakukan anarkis bahkan menyerang petugas. Jadi secara tegas kami bubarkan,” jelas Kapolresta.
Menurutnya, para pendemo ini bukan massa aksi berkaitan dengan isu yang terjadi beberapa hari lalu, tetapi beberapa dari mereka merupakan para penyusup yang berniat melakukan anarkis.
***
Tinggalkan Balasan