BAUBAU – Dalam mencegah dan mengatasi masalah stunting memang butuh kerja kreatif, inovatif dan kolaboratif. Misalnya di Kota Baubau, daerah ini memiliki program inovatif. Salah satunya Program Rindu Besti atau jaringan posyandu bebas stunting yang diinisiasi kader posyandu bersama Puskesmas Bungi.

Program ini memanfaatkan pangan lokal untuk dijadikan kudapan dalam bentuk bubur dengan kandungan gizi yang sangat baik bagi bayi dan balita. Alhasil, Program Rindu Besti Puskemas Bungi berhasil menaikkan tinggi badan dan berat badan bayi/balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bungi.

Melihat keberhasilan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi meminta Puskesmas dan Kecamatan lain untuk membuat inovasi lain untuk percepatan penurunan stunting di Kota Baubau.

Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Baubau dalam Rapat Kordinasi (Rakor) Pokjanal Posyandu, pada Jumat (8/3/2024).

Baca Juga:  Siska-Sudirman Prioritaskan Realisasi Janji Politik pada 100 Hari Kerja Pertama

Menurut Rasman, peran lintas sektor di kelurahan perlu digiatkan, apalagi sudah terbentuk pembinaan Posyandu oleh OPD. “Upaya ini dimaksudkan untuk mewujudkan penurunan stunting dan integrasi pelayanan kesehatan di posyandu berbasis siklus hidup,” ucap Pj Wali Kota Baubau, dikutip dari PPUD Utama Baubau.

Dengan demikian, sambung dia, Posyandu tidak lagi hanya dikenal sebagai Posyandu bayi, balita dan ibu hamil, akan tetapi Posyandu sudah memberikan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup, yakni posyandu untuk ibu hamil, bayi/balita, remaja, usia produktif dan lansia.

“Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program di Posyandu perlu dilakukan pembinaan, petugas Puskesmas dan stakeholder lainnya yang berkewajiban untuk meningkatkan koordinasi dan peran serta dalam upaya mendukung kegiatan Posyandu,” kata Rasman.

Pokjanal Posyandu merupakan wadah untuk berinteraksi dalam rangka memberikan pembinaan dan pengelolaan Posyandu, serta penganggaran bagi pencapaian kinerja Posyandu. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang pedoman pembentukan pokjanal posyandu.

Baca Juga:  Waspada Premanisme Berkedok Ormas, Polresta Kendari Minta Warga Tak Ragu Melapor

“Memang, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat kelurahan untuk menurunkan stunting,” terang Pj Walikota.

Upaya ini, tambah dia, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja, atau hanya dari unsur pemerintah kota saja. Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk kecamatan dan kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan.

“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa,” tandas Rasman.

**