KOLAKA TIMUR – Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Timur (Koltim) terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting. Pada 2024 mendatang, daerah ini menargetkan bisa menekan angka stunting dibawah 14 persen.

Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan Koltim Harun dalam rapat koordinasi pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2023, pada Jumat (29/12/2023).

Dalam pemaparannya, Kadis Kesehatan menyampaikan bahwa untuk rencana kegiatan advokasi ke kecamatan dan desa, semua balita yang menjadi sasaran ril harus terdata dan terinput di data identitas E-PPGBM. Kemudian dilakukan pengukuran di posyandu.

Baca Juga:  Sempat Kabur Usai Tabrak Pemotor di Kendari, Pengemudi Brio Serahkan Diri

“Jika balita tidak datang ke posyandu wajib dikunjungi untuk didata dan diukur hasil pengukuran wajib diinput di aplikasi E-PPGBM per Februari 2024,” jelasnya.

Selain itu, sambung Harun, seluruh OPD terkait harus ikut meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi di posyandu. Kemudian alat antropometri (alat timbang dan ukur panjang/tinggi badan) yang sudah disediakan untuk segera digunakan di posyandu, pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan untuk tenaga kesehatan dan kader.

Baca Juga:  Hadapi Ancaman Kepunahan, Anggota DPR RI-Mahasiswa Kehutanan UHO Dorong Konservasi Anoa

”Rakor ini dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai target menjadi di bawah 14 persen di tahun 2024. Yang harus kita lakukan adalah semua sasaran riil dapat teridentifikasi by name by adress,” tegasnya.

Selanjutnya, data ril ini diinput pada aplikasi e-PPGBM sehingga diharapkan peran secara terintegrasi dari kader kesehatan sebagai penggerak sasaran. Hal ini harus didukung oleh lintas sektor lainnya, sehingga kasus stunting dapat segera diintervensi baik spesifik maupun secara sensitif.

**