KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) bersama Wakil Gubernur (Wagub), Hugua Secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sultra Tahun 2025–2029.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan Ekspose 100 Hari Kerja Gubernur dan Wagub ASR-Hugua ini berlangsung di Hotel Azizah Syariah, Kota Kendari, Selasa (10/6/2025).

Kepala Bappeda Sultra, J. Robert dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini merupakan forum penting dalam rangka penyusunan RPJMD Sultra 2025–2029, yang dirangkaikan dengan ekspose capaian 100 hari kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Kedua agenda ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam mengakselerasi pembangunan di Sultra sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban publik atas jalannya pemerintahan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategi, serta arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah, dengan memperhatikan aktivitas masyarakat dan dinamika pembangunan.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara perencanaan pembangunan nasional dan daerah, guna mewujudkan pembangunan Sultra yang selaras, terarah, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Gubernur ASR dalam sambutannya menegaskan Musrenbang RPJMD 2025–2029 merupakan momentum strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program prioritas pembangunan lima tahun ke depan.

Dokumen ini menjadi panduan utama dalam penyusunan APBD tahunan, sehingga harus memuat visi, misi, tujuan, serta sasaran yang jelas dan sejalan dengan janji politik serta aspirasi masyarakat.

Gubernur menekankan seluruh anggaran pembangunan berasal dari masyarakat, sehingga penggunaannya harus tepat sasaran dan menghasilkan dampak nyata bagi kesejahteraan.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Sultra 24 Mei 2025, Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Wilayah

Untuk itu, setiap program prioritas harus disusun berdasarkan pendekatan perencanaan yang komprehensif, baik dari sisi proses maupun substansi.

Bappeda diminta untuk selektif dalam menyaring usulan dari perangkat daerah agar setiap program dapat saling bersinergi, menyelesaikan permasalahan masyarakat, dan memberikan efek berganda (multiplier effect), meskipun dengan keterbatasan anggaran.

Gubernur ASR memaparkan bahwa program 100 hari kerja difokuskan pada empat sektor prioritas, yaitu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan agromaritim berbasis ketahanan pangan.

Untuk mendukung capaian pembangunan jangka menengah, delapan program unggulan telah dijalankan, antara lain: Samudra, Mantu, Jamaah, Satria Kepulauan, Laris, Penggaris, Setara, dan Sportika.

Semua program tersebut diarahkan untuk mendukung pencapaian tiga misi utama pembangunan Provinsi Sultra, yakni mewujudkan masyarakat yang terjamin hak dan perlindungan sosialnya; menumbuhkan perekonomian melalui konektivitas dan penguatan potensi pertanian, maritim, serta dunia usaha; dan menguatkan birokrasi yang akuntabel, inovatif dan berintegritas Yang berpegang teguh pada nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan religius.

Misi pertama diwujudkan melalui program-program di sektor pendidikan dan kesehatan.

Misi kedua ASR-Hugua, yaitu menumbuhkan perekonomian melalui konektivitas dan penguatan potensi pertanian, maritim, serta dunia usaha, difokuskan pada penguatan infrastruktur dan sektor agromaritim sebagai fondasi ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Sementara itu, misi ketiga berfokus pada penguatan tata kelola pemerintahan. Gubernur ASR menekankan reformasi birokrasi melalui manajemen talenta ASN, sertifikasi kompetensi, dan seleksi PPPK untuk tenaga teknis, guru, serta tenaga kesehatan.

Integritas birokrasi juga dikuatkan melalui penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kepala perangkat daerah.

Baca Juga:  Masih Diwarnai Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Wilayah Sultra 9 Mei 2025

Dalam pemaparannya, Gubernur menekankan bahwa pembangunan infrastruktur, khususnya jalan provinsi, menjadi prioritas.

Hingga 2024, dari total 1.076,94 km jalan provinsi, sebanyak 66,57 persen sudah dalam kondisi baik. Targetnya, pada 2030 sebanyak 95 persen jalan provinsi berada dalam kondisi mantap dengan rata-rata peningkatan sepanjang 61 km per tahun.

Di sektor pendidikan, ASR-Hugua meluncurkan program beasiswa lima tahun bagi 1.000 siswa berprestasi dan kurang mampu, sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Semua program pembangunan harus tersistematis dan berbasis kajian matang. Anggaran berasal dari rakyat, maka penggunaannya harus akuntabel dan berdampak langsung,” ujarnya

Di bidang kesehatan, fokus pembangunan diarahkan pada perluasan jaminan kesehatan, peningkatan layanan dasar, serta penanggulangan penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, dan malaria, khususnya di wilayah terpencil.

Sementara itu, di sektor ketahanan pangan berbasis agromaritim, pihaknya menetapkan target strategis untuk mencapai swasembada pangan melalui pencetakan sawah baru seluas 6.750 hektar selama periode RPJMD 2025–2029.

Sebagai penutup, Gubernur ASR mengajak seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk terus berinovasi dan menggali potensi daerah guna mengakselerasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dia menegaskan bahwa upaya tersebut harus dilakukan secara kreatif, tidak monoton, dan tetap mengedepankan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berdua berkomitmen untuk mendorong pembangunan yang adil dan berkelanjutan di semua sektor guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan daya saing daerah,” pungkas Gubernur.

**