HaloSultra.com – Fungsi otak yang optimal penting bagi kesejahteraan dan produktivitas kita sehari-hari.

Namun, ada beberapa kebiasaan yang dapat merusak kesehatan otak dan mengganggu fungsi kognitif kita.

Berikut adalah 6 kebiasaan yang perlu dihindari agar dapat meningkatkan kesehatan otak dan fungsi mental kita:

  • Kurang Tidur atau Tidur yang Tidak Cukup

Kurang tidur atau tidur yang tidak cukup dapat mengganggu fungsi kognitif, konsentrasi, dan daya ingat. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, idealnya antara 7-9 jam, untuk memungkinkan otak Anda istirahat dan memulihkan diri.

Sebuah penelitian yang dirilis melalui Sleep pada Desember 2018 menemukan bahwa skill kognitif, seperti daya ingat, daya nalar, dan kemampuan menyelesaikan masalah menurun ketika seseorang secara rutin tidur kurang dari tujuh jam dalam sehari.

Namun, ini bukan hanya berkaitan dengan kuantitas, melainkan juga kualitas.

  • Kurangnya Aktivitas Fisik

Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, mengurangi neuroplastisitas, dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. Lakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan aliran darah dan merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru.

  • Kurangnya Stimulasi Mental
Baca Juga:  Pelantikan DPD PIM Sultra 2025–2030, Wagub Dorong Perempuan Jadi Pilar Perubahan Bangsa

Kurangnya stimulasi mental seperti membaca, menulis, belajar, atau menyelesaikan teka-teki dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Jaga otak Anda tetap aktif dengan melakukan kegiatan yang merangsang pikiran Anda secara teratur.

  • Konsumsi Makanan Tidak Sehat

Makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, yang dapat merusak pembuluh darah otak dan mengganggu fungsi kognitif. Pilihlah makanan sehat yang kaya akan nutrisi untuk mendukung kesehatan otak Anda.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, serta diproses secara berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia, terutama jika dikonsumsi selama bertahun-tahun.

Makanan tinggi gula juga dapat meningkatkan risiko diabetes, yang jika tak terkontrol dapat memicu penyusutan otak.

  • Kurangnya Sosialisasi

Interaksi sosial yang terbatas dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan isolasi sosial, yang semuanya dapat memengaruhi kesehatan otak. Jadwalkan waktu untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, dan komunitas untuk menjaga kesehatan mental Anda.

Baca Juga:  Pansel Umumkan Hasil Akhir Seleksi Terbuka JPT Pratama Sekda Kendari

Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journals of Gerontology: Series B pada 2021 menemukan bahwa seseorang yang kurang aktif secara sosial kehilangan lebih banyak materi abu-abu otak, yakni lapisan luar yang memproses informasi. Hal ini banyak terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.

  • Stres yang Kronis

Stres yang kronis dapat menyebabkan peradangan, gangguan tidur, dan ketidakseimbangan hormon, yang semuanya dapat merusak kesehatan otak. Temukan cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya.

Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, wilayah yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. Pemicu utama stres bagi orang dewasa yang lebih tua seringkali adalah ekspektasi tinggi dan tidak luwes untuk beradaptasi dengan situasi terkini.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang merusak kesehatan otak dan menggantinya dengan kebiasaan yang mendukung, Anda dapat meningkatkan fungsi kognitif, kesehatan mental, dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Prioritaskan kesehatan otak Anda dengan mengadopsi gaya hidup yang sehat dan aktif secara fisik, mental, dan emosional.

**