Teror Pembusuran di Kendari, Pelakunya Rerata Remaja Berusia 15-18 Tahun
KENDARI – Masyarakat Kota Kendari belakangan ini dibuat takut oleh teror para pelaku pembusuran, yang kian hari, kian meningkat. Tak main-main para pelaku yang didominasi remaja berusia 15 hingga 18 tahun yang seakan tidak segan untuk melakukan tindak pidana.
hal tersebut diungkapkan Kapolresta Kendari, Kombes Pol Eka Faturahman mengingat tiga bulan terakhir ini, pihaknya menerima hingga 10 laporan terkait aksi pembusuran.
“Kita dapat identifikasi untuk kasus-kasus pembusuran ini pelakunya rata-rata remaja berusia 15 hingga 18 tahun,” ujar Eka kepada HaloSultra.com, Rabu (2/11/2022).
Eka juga menuturkan, kebanyakan modus dari para pelaku yakni karena dendam pribadi, salah paham yang berujung dengan aksi pembusuran.
“Rata-rata batang panah busur dan mata busur yang digunakan para pelaku ini dibuat sendiri. Para pelaku diidentifikasi belajar membuat dari media sosial,” ucapnya.
Mantan Direktur Narkoba Polda Sultra ini mengatakan, namun dari semua laporan, ada beberapa laporan yang pihaknya belum berhasil diungkap, dikarenakan saksi maupun korban tak dapat menggambarkan ciri-ciri pelaku.
“Beberapa kasus yang belum terungkap karena terkendala saksi-saksi yang kurang menggambarkan ciri-ciri pelaku,” tuturnya.
“Untuk kasus pembusuran ini para pelaku buka sindikat. Kasusnya murni kejahatan yang dilakukan masing-masing pelaku dengan modus berbeda-beda,” tambahnya.
Lanjut Eka mengatakan pihaknya mengutamakan pencegahan dengan melakukan himbauan kepada masyarakat melalui Bhabinkamtibmas.
Disebutkan, himbauan dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban dari kasus-kasus kriminalitas khusunya pembusuran.
“Jika sudah terjadi tindak kriminal pembusuran, kami melakukan penindakan. Meski anak dibawa umur tetap diproses,” kata Eka.
Selain melakukan himbauan, Eka mengatakan pihaknya rutin melakukan patroli di titik-titik rawan terjadinya kejahatan.
“Patroli intens kami lakukan khususnya di malam hari. Tindak pembusuran ini menjadi atensi karena marak terjadi di Kota Kendari,” imbuhnya.
“Kami terus berupaya melakukan pencegahan dan penindakan sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang,” pungkasnya. ***
Tinggalkan Balasan