KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendukung pengembangan wisata di Sultra salah satunya dengan mendorong digitalisasi pengelolaan kawasan wisata.

Pada 15 Maret 2023 lalu, pihak BI Sultra telah meresmikan penetapan Desa Labengki Kecil, Kabupaten Konawe Utara (Konut) sebagai kawasan Desa Wisata unggulan sekaligus penetapan sebagai Desa QRIS, Desa CBP dan Desa Hortikultura.

Kepala KPw BI Provinsi Sultra, Doni Septadijaya menjelaskan, untuk mendorong digitalisasi pengelolaan kawasan wisata terdapat dua upaya digitalisasi yang dilakukan, yakni dengan mendigitalisasikan transaksi keuangan di Desa Labengki Kecil dengan “mengQRISkan” 26 homestay yang terdapat di desa tersebut.

“Tersedianya QRIS diharapkan dapat memudahkan proses transaksi bagi para pengunjung, sekaligus memudahkan proses pencatatan pendapatan homestay milik warga. Hal inilah yang menjadikan alasan Desa Labengki Kecil ditetapkan menjadi desa wisata QRIS pertama kalinya di Sulawesi Tenggara,” ujar Doni Septadijaya, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga:  Gandeng UHO, BNI Perkuat Layanan Digital Lewat Program Campus Financial

Upaya selanjutnya, adalah dengan launching Labengki Backpacker, platform digital yang memudahkan wisatawan untuk dapat berkomunikasi dengan pengelola homestay, sekaligus memilih paket wisata yang diinginkan dengan mudah.

“Labengki Backpacker menjadi solusi akses layanan informasi satu pintu wisatawan yang sebelumnya sangat terbatas, karena belum terintegrasinya informasi wisata di kawasan Labengki,” bebernya.

Lebih lanjut, desa tersebut juga ditetapkan sebagai Desa Cinta, Bangga dan Paham (CBP). penetapan Labengki Kecil sebagai Desa Wisata, Desa QRIS, dan Desa Hortikultura adalah sinergi KPw Bank Indonesia Provinsi Sultra bersama Dinas Pariwisata Sultra, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Konawe Utara, BKSDA Provinsi Sultra, Aliansi Perempuan dan Komunitas Teras.

“Sinergitas ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan Desa Wisata Labengki Kecil pada saat yang sama, dan disaksikan Bupati Konawe Utara, Ruksamin,” ungkapnya.

Baca Juga:  Usut Dugaan Korupsi Tambang di Kolut, Kejati Sultra Periksa 20 Saksi

Pihaknya juga, sudah cukup lama melakukan pengembangan wisata Desa Labengki Kecil, sejak inisiasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pada tahun 2019 dengan penataan kawasan dan bantuan pengecatan rumah warga, lalu dilanjutkan dengan PSBI kapal Wlwisata pada tahun 2021 untuk mendorong aksesibilitas.

Di tahun 2023, lanjut Doni Septadijaya, Bank Indonesia kembali memberikan dukungan berupa infrastruktur penerangan jalan sejumlah 6 titik lampu jalan panel surya, 6 paket alat selam serta 1000 polybag bibit cabai. Bantuan alat selam akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang bersamaan dengan pemberian alat selam di tanggal 15 Maret 2023, telah meresmikan pembentukan Kimaboe Dive Center, terinspirasi dari spesies Kimaboe Tridacna (Tiram) terbesar kedua di dunia yang hanya terdapat di Labengki.

“Penamaan ini membawa pesan pada pengunjung terkait pentingnya konservasi spesies tersebut dan kelestarian keragaman hayati Labengki,” pungkasnya. **