Kendari Alami Inflasi 0,06 Persen pada Februari 2025, Ini Pemicunya
KENDARI – Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari, Sudirman didampingi oleh Asisten II Pemkot Kendari, Jahudding menghadiri kegiatan Rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Inflasi Kota Kendari di ruang rapat kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kendari, Senin (3/3/2025).
Pada Februari 2025, BPS Kendari mencatat terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Kendari sebesar 0,06 persen.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman (mamin) dan tembakau sebesar 4,29 persen.
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,89 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,63 persen; kelompok transportasi sebesar 0,85 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,33 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,49 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,11 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,09 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 6,52 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 15,48 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa sebesar 0,41 persen.
Tingkat inflasi month to month (M-to-m) dan deflasi year to date (y-to-d) Kota Kendari bulan Februari 2025 sebesar 0,47 persen dan 1,03 persen.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan angka inflasi di Kota Kendari masih dalam kondisi stabil atau wajar.
“Dilihat dari kondisi lapangan ada salah satu pasar Kota Kendari masih dalam kondisi baik kalau pun ada cabai rawit mencapai harga Rp90.000-Rp100.000,” ujar Sudirman.
“Juga mulai naik sedikit beras, walaupun naik pemerintah suda berkoordinasi dengan Bulog, ternyata SPHP di pasar masih kosong tapi kondisi gudang masih sangat cukup sampai bulan 6,” imbuhnya.
Sebagai indikator penting dari keadaan ekonomi, IHK mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, yang berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan mereka.
**
Tinggalkan Balasan