KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari kembali menunjukkan komitmennya dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem dengan menyerahkan bantuan sosial (bansos) non tunai (BSNT) tahap II tahun 2024 kepada 333 kepala keluarga.

Penyerahan simbolis bansos ini dilakukan oleh Pj Wali Kota Kendari, Parinringi di ruang Samaturu, Kantor Balai Kota Kendari, Jumat (27/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Kendari menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan perhatian serius kepada masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi paling rentan.

Dia menyampaikan harapan agar pemberian bantuan sosial tidak hanya berfokus pada pemberian tunai, tetapi juga dalam bentuk bantuan yang lebih produktif, seperti dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kita harapkan ke depan Pemerintah Kota Kendari bisa tetap konsisten memberikan bantuan, tetapi dalam bentuk bantuan seperti UMKM atau bantuan usaha, agar tidak ada kemiskinan ekstrem,” ujarnya seperti dikutip dari laman kendarikota.go.id.

Hal ini, menurutnya, penting untuk mendorong pemberdayaan ekonomi warga dan memastikan keberlanjutan bantuan sosial yang diterima oleh masyarakat.

Selain itu, Parinringi juga menekankan pentingnya potensi yang dimiliki setiap individu, terutama dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitar mereka.

Dirinya berpesan agar masyarakat tidak malas dalam menggali potensi yang ada, karena dengan tekad dan usaha, segala kesulitan dapat diatasi.

“Banyak potensi yang bisa digali asal tidak malas, semua bisa didapatkan,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kendari, Amir Yusuf mengungkapkan proses verifikasi dan validasi terhadap data keluarga miskin ekstrem telah dilakukan dengan cermat.

Dinas Sosial Kendari bekerja untuk memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan dari kementerian terkait.

Amir juga menyampaikan bansos non tunai ini diberikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar bagi keluarga yang berada dalam garis kemiskinan ekstrem.

Selain bantuan sosial, diria berharap program-program pemerintah ke depan dapat lebih mengarah pada pemberdayaan ekonomi agar masyarakat tidak bergantung pada bantuan jangka panjang.

“Dengan adanya bantuan sosial ini, diharapkan bisa mengurangi beban ekonomi keluarga-keluarga miskin ekstrem di Kendari. Namun, yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita bisa membantu mereka keluar dari jurang kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi,” kata Amir.

Pemberian bansos non tunai tahap II ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memitigasi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh berbagai faktor, termasuk bencana alam dan pandemi. Pemerintah Kota Kendari ingin memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal dalam proses pemulihan ekonomi daerah.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkot Kendari tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan jangka pendek, tetapi juga pada upaya yang lebih besar untuk memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi.

Dalam beberapa tahun ke depan, program serupa diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga, sekaligus menciptakan perubahan signifikan dalam pengentasan kemiskinan di daerah ini.

Dengan langkah-langkah yang konsisten dan program yang tepat sasaran, Kendari menunjukkan komitmennya untuk membangun masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan terlepas dari kemiskinan ekstrem.

**