Pj Wali Kota Kendari Ikuti Rakor TPID Bahas Pengendalian Inflasi Daerah
KENDARI – Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di ruang Command Center Kantor Balai Kota Kendari, Senin (11/11/2024).
Rapat ini bertujuan membahas langkah-langkah pengendalian inflasi di tingkat daerah guna memastikan stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan tersebut digelar secara luring dan daring melalui aplikasi zoom. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, Deputi Badan Pusat Statistik (BPS) Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, serta Deputi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, I Gusti Ketut Astawa dengan fokus pembahasan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga.
Dikutip dari laman kendarikota.go.id, Deputi BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyampaikan mengenai inflasi Year To Date (y-to-d) yang memberikan gambaran secara akumulatif tentang pergerakan harga sejak Januari hingga Oktober 2024.
Pada Oktober 2024 secara (y-to-d) Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,08 persen setelah lima bulan sebelumnya terjadi deflasi.
Adapun jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama November 2024 lebih banyak dibandingkan yang mengalami penurunan IPH, kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara dengan kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Buton sebesar 1.09 persen dengan komoditas andil terbesar yaitu cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah.
Komoditas yang berpengaruh terhadap perubahan IPH meliputi bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng, dan bawang putih. Perkembangan harga menurut komoditas sampai dengan minggu pertama November 2024 meliputi kenaikan harga bawang merah sampai dengan 11,26 persen dibanding bulan Oktober, daging ayam ras sampai 1,83 persen, minyak goreng meningkat 0,55 persen, dan gula pasir sebesar 0.90 persen.
Sementara itu Deputi Bapanas Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, I Gusti Ketut Astawa menyampaikan aksi dan strategi Badan Pangan Nasional dalam rangka mengendalikan inflasi Nasional dengan aksi penjagaan inflasi, pengendalian kemiskinan ekstrim, dan pengentasan stunting dengan cara penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), koordinasi pelepasan cadangan jagung pemerintah, gerakan pangan murah, fasilitasi distribusi pangan, kios pangan, serta monitoring dan evaluasi se-DKI Jakarta.
**
Tinggalkan Balasan